Mengingat, hal itu dijadikan bahkan serta refleksi untuk membangun Polri menjadi lebih baik serta semakin dicintai oleh masyarakat.
"Dan bagi kami kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri," kata dia.
Sebelumnya band Sukatani menjadi sorotan pasca polemik lagu dengan judul 'Bayar Bayar Bayar'. Dua personelnya mengunggah video permintaan maaf kepada institusi Polri di akun media sosial Sukatani pada Kamis 20 Februari 2025 hingga membuat ramai publik.
Baca Juga: Tank Israel Bergerak Menuju Tepi Barat, Gencatan Senjata Akan Runtuh
Pasalnya, dalam video permintaan maaf itu, kedua personel menampilkan sosok asli mereka yang selama ini selalu disembunyikan.
Permintaan maaf personel band ini kepada Polri serta ditariknya lagu berjudul 'Bayar Bayar Bayar' lantas membuat publik curiga bahwa ada upaya intimidasi yang dialami band tersebut.
Kasus Polri dan Sukatani
Sebelumnya, Empat anggota Direktorat Reserse Siber (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah atau Jateng diperiksa oleh Biro Paminal Divisi Propam Polri.
Pemeriksaan tersebut dilakukan buntut dugaan intimidasi terhadap band punk asal Purbalingga, Sukatani, terkait lagu berjudul Bayar Bayar Bayar yang mengkritik polisi.