Al Jazeera sangat mengecam serangan tersebut sebagai niat yang jelas untuk mengubur kebenaran.
"Darah para jurnalis kami yang gugur di Gaza belum kering sebelum pasukan pendudukan Israel melakukan kejahatan lain terhadap juru kamera Al Jazeera, Mohammed Salama, bersama tiga jurnalis foto lainnya," demikian pernyataan jaringan tersebut.
Baca Juga: PT Timah Buka Suara soal Tambang Ilegal di Sekitar Kawasannya
Meskipun terus-menerus menjadi sasaran, Al Jazeera tetap teguh dalam memberikan liputan langsung genosida Israel di Gaza selama 23 bulan terakhir.
Sementara otoritas pendudukan melarang media internasional masuk untuk melaporkan perang tersebut.
Baca Juga: Bulog Ungkap Stok Beras Pemerintah Capai 3,91 Juta Ton, Siap Didistribusikan
Serangan itu menambah jumlah korban tewas jurnalis Palestina yang terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 273, menurut penghitungan Al Jazeera.