Di luar Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, warga Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka kehilangan anak-anak mereka karena kekurangan gizi.
Baca Juga: Puluhan Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel
Intisar Hamdan, seorang nenek, mengatakan dia kehilangan cucunya karena orang tuanya tidak dapat menemukan susu selama tiga hari.
“Anak-anak tidak hanya menderita kekurangan gizi, tetapi juga komplikasi medis serius dan penyakit yang tidak dapat diobati dengan mudah dan memerlukan pasokan medis yang langka,” Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Gubernur Al Haris: Tol Jambi-Palembang Urat Nadi Perekonomian Jambi
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 60.000 anak dianggap kekurangan gizi di wilayah Palestina.
Kelompok bantuan tersebut mengatakan Gaza memegang rekor sebagai tempat paling mematikan di dunia bagi pekerja kemanusiaan, yang membuatnya semakin sulit untuk memberikan layanan kepada anak-anak.
Baca Juga: Maraknya Judi Online di Jambi, Al Haris Sekda Bahas Pola-pola Ini
Kelompok-kelompok bantuan tersebut menyerukan kepada Israel dan kelompok bersenjata Palestina untuk menjamin keselamatan staf mereka dan mengizinkan akses bantuan yang aman dan tanpa hambatan ke Gaza dan melintasinya, dan bagi para pemimpin dunia untuk menentang pembatasan bantuan lebih lanjut.