GEMALANTANG.COM, EKUADOR -- Gelombang besar setinggi 13 kaki (empat meter) menghantam pantai Ekuador dan Peru, menyebabkan sejumlah pelabuhan ditutup dan sedikitnya satu orang tewas pada hari Sabtu, kata pihak berwenang.
Dermaga dan alun-alun terendam di beberapa bagian Peru, menyebabkan penduduk mengungsi ke dataran tinggi, menurut gambar di media lokal.
Baca Juga: Pesawat Dengan 181 Penumpang Jatuh, 29 Orang Dilaporkan Tewas
Gelombang tersebut, menurut angkatan laut Peru, dihasilkan di lepas pantai AS oleh angin di sepanjang permukaan laut.
Banyak pantai di sepanjang wilayah tengah dan utara negara itu ditutup untuk mencegah risiko terhadap kehidupan manusia, kata pihak berwenang.
Baca Juga: Pesawat Meledak Saat Menghantam Dinding Bandara, Jumlah Korban Terus Bertambah
Puluhan perahu nelayan rusak, sementara perahu-perahu yang selamat masih tidak dapat beroperasi dalam kondisi berbahaya tersebut.
"Tidak ada nelayan yang bisa melaut," kata Juan Ore, 60 tahun, kepada AFP.
Tiga puluh satu nelayan yang terdampar di gelombang diselamatkan Sabtu sore oleh angkatan laut, sementara seorang nelayan mengatakan kepada radio lokal bahwa sekitar 180 lainnya masih berada di laut.
Baca Juga: Soal Pertambangan Minyak Ilegal, Ketua DPRD Provinsi Jambi Bilang Gini
"Tidak ada lagi persediaan, tidak ada air. Saudara-saudari kami hampir terombang-ambing," kata pria itu kepada radio Exitosa.
Di negara tetangga Ekuador, Sekretariat Nasional untuk Manajemen Risiko mengatakan sebuah mayat ditemukan di kota pesisir Manta.
"Dinas Pemadam Kebakaran Manta melaporkan bahwa, pada pukul 6:00 pagi, jasad orang hilang ditemukan tak bernyawa di sektor Barbasquillo," badan tersebut mengumumkan di media sosial.