GEMALANTANG.COM -- Korea Utara akan berupaya secara proaktif memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan ke dalam pengembangan pesawat tak berawak.
Hal itu dinilai perlu untuk mengembangkan dan memproduksi lebih banyak pesawat nirawak bunuh diri, seperti yang dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Dalam uji coba pesawat tanpa awak bunuh diri yang disaksikan langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada tanggal 24 Agustus, menarik perhatian internasional.
Baca Juga: 100 Jet Tempur Israel Serang 40 Target Peluncuran Di Lebanon
Semua pesawat yang diuji mengidentifikasi dan menghancurkan target yang ditentukan dengan benar setelah terbang di sepanjang rute yang telah ditentukan sebelumnya.
Selain pesawat nirawak pengintaian strategis dan serang multiguna. Drone bunuh diri ini adalah drone tak berawak pembawa bahan peledak yang dirancang untuk sengaja ditabrakkan ke target musuh, dan secara efektif berfungsi sebagai peluru kendali.
Armada pesawat nirawak milik Korea Utara yang bersenjata nuklir akan digunakan dalam jarak serang yang berbeda untuk menyerang target musuh di darat dan di laut, kata KCNA.
Baca Juga: Perang Korea, Kim : Ini Adalah Misi Dan Tugas Suci
Para ahli mengatakan drone dalam gambar yang dirilis media pemerintah tersebut tampak mirip dengan drone bunuh diri HAROP buatan Israel, Lancet-3 buatan Rusia, serta HERO 30 buatan Israel.
AFP melaporkan bahwa Korea Utara kemungkinan besar memperoleh teknologi ini dari Rusia, yang kemungkinan besar memperolehnya dari Iran.
"Drone bunuh diri yang bentuknya mirip dengan HAROP dapat terbang sejauh lebih dari 1.000 km (600 mil)," kata Cho Sang-keun, seorang profesor di Institut Sains dan Teknologi Korea Maju, Korea Selatan.
Baca Juga: Ratusan Roket Katyusha Milik Hizbullah Hantam Israel
Hal ini merupakan ancaman signifikan terhadap keamanan nasional Korea Selatan dan fasilitas pentingnya, tambah Cho.