Ia mengatakan Israel secara aktif terlibat dalam upaya intensif untuk mengamankan pembebasan para sandera. Ia mengatakan visi pascaperangnya adalah Gaza yang didemiliterisasi dan dideradikalisasi yang dipimpin oleh warga Palestina yang tidak berusaha menghancurkan Israel.
Baca Juga: Warga Ibu Kota Prancis Ngamuk!!! Paris 'Kosong' Karena Olimpiade
Pejabat AS telah berulang kali mendesak Netanyahu untuk menyampaikan rencana hari berikutnya untuk Gaza. Netanyahu mengatakan Israel tidak akan membiarkan Hamas kembali berkuasa tetapi juga tidak akan menerima Otoritas Palestina, yang mengelola sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki, untuk berperan.
Netanyahu juga berbicara tentang prospek aliansi keamanan Timur Tengah yang luas antara Israel dan negara-negara tetangga Arabnya, sesuatu yang diupayakan AS, sebagai benteng melawan Iran.
Baca Juga: Netanyahu : Tidak Ada Tempat Yang Tidak Dapat Di Jangkau Israel
Menurut Reuters, pengaturan seperti itu akan membutuhkan normalisasi hubungan bersejarah antara Israel dan Arab Saudi, dan Riyadh telah mengatakan bahwa penolakan Netanyahu terhadap negara Palestina serta konflik yang sedang berlangsung di Gaza menghalangi upaya ini untuk terus maju.
Netanyahu berupaya memperkuat hubungan tradisionalnya dengan Partai Republik tetapi juga berupaya meredakan ketegangan dengan Presiden Joe Biden, seorang Demokrat yang dukungannya akan ia andalkan selama enam bulan sisa masa jabatan presiden.
Baca Juga: Roket Hizbullah Hancurkan Visi Teknologi Pangan Israel Di Utara
Berbicara saat Washington disibukkan dengan politik dalam negeri, Netanyahu berterima kasih kepada Biden dan mantan Presiden Donald Trump atas upaya mereka demi Israel.
Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa pidato Netanyahu menunjukkan dia tidak ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Baca Juga: Didesak Soal Gencatan Senjata Di Gaza, Netanyahu : Tidak Akan Terjadi
"Pidato Netanyahu penuh dengan kebohongan dan tidak akan berhasil menutupi kegagalan dan kekalahan dalam menghadapi perlawanan untuk menutupi kejahatan perang genosida yang dilakukan tentaranya terhadap rakyat Gaza," kata Abu Zuhri.