GEMALANTANG.COM -- Juru bicara Gedung Putih Andrew Bates mengatakan Joe Biden tidak bermaksud mengundurkan diri dari jabatan presiden setelah ia mengumumkan bahwa ia keluar dari pemilihan presiden AS.
Menurutnya, Biden berharap dapat menyelesaikan masa jabatannya dan memberikan hasil yang lebih bersejarah bagi rakyat Amerika.
Baca Juga: Joe Biden Mundur Dari Pencalonan Presiden AS
"Presiden Biden mewarisi ekonomi yang sedang jatuh bebas, tingkat kejahatan kekerasan yang meroket, dan aliansi yang hancur dari pendahulunya. Ia membalikkan keadaan itu dengan menghasilkan pertumbuhan ekonomi terkuat di dunia dan tingkat kejahatan kekerasan terendah dalam hampir 50 tahun, sekaligus menjadikan NATO lebih besar dari sebelumnya," juru bicara Gedung Putih dikutip New York Post, Senin (22/07/2024).
Sementara itu, lawan politik Joe Biden dari Partai Republik Donald Trump telah menerbitkan serangkaian unggahan di media sosial sejak tersiar kabar Joe Biden menarik diri dari pencalonan presiden Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Joe Biden Minta Demokrat Bersatu Kalahkan Donald Trump
Unggahan tersebut memperlihatkan betapa senangnya Donlad Trump atas pengumuman Joe Biden yang menyatakan mundur dari pencalonan sebagai kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat.
"Joe Biden yang korup tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden, dan jelas tidak layak untuk menjabat - dan tidak pernah layak!" tulis mantan presiden tersebut di Truth Social dikutip The Guardian.
Sementara itu, dalam pernyataan terbarunya, Trump mengatakan debat yang seharusnya diikutinya dan Biden pada bulan September harus dipindahkan dari ABC News ke Fox menurut laporan BBC.
Baca Juga: Makin Panas!!! Kapal Amerika Serikat Di Laut Merah Dihantam Rudal
"Sekarang setelah Joe, tidak mengherankan, telah mengundurkan diri dari perlombaan, saya pikir Debat, dengan siapa pun yang dipilih oleh Demokrat Kiri Radikal, harus diadakan di FoxNews, daripada ABC yang sangat bias," tulisnya.
JD Vance, calon wakil presiden yang baru dilantik Trump, menjuluki Biden sebagai presiden terburuk sepanjang hidupnya dalam sebuah tweet dan mencoba menghubungkan Wakil Presiden Kamala Harris dengan kebijakan penipuan Biden.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri 'Sumringah' Soal Rudal Tomahawk Dan Senjata Hipersonik AS