internasional

Menteri Luar Negeri 'Sumringah' Soal Rudal Tomahawk Dan Senjata Hipersonik AS

Minggu, 21 Juli 2024 | 19:54 WIB
Menteri Luar Negeri Sumringah Dengan Rudal Tomahawk Dan Senjata Hipersonik Milik AS (Gemalantang.com/peluncuran rudal Tomahawk)

 

GEMALANTANG.COM -- Penempatan rudal jarak jauh AS di Jerman disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, dan menangkal kritik dari dalam koalisi pemerintahannya.

"Kita harus melindungi diri kita sendiri dan mitra Baltik kita terhadap hal ini, termasuk melalui peningkatan pencegahan dan senjata jarak jauh tambahan," kata Baerbock dalam wawancara dengan surat kabar milik Funke Media Group dikutip Politico, Minggu (21/07/2024)

 Baca Juga: Makin Panas!!! Kapal Amerika Serikat Di Laut Merah Dihantam Rudal

Pada awal bulan ini, Jerman dan AS merilis pernyataan bersama yang menunjukkan bahwa Washington akan memulai penempatan episodik kemampuan tembakan jarak jauh dari Satuan Tugas Multi-Domain di Jerman pada tahun 2026.

AS menempatkan rudal jelajah Tomahawk, yang dapat menempuh jarak hingga 2.500 kilometer, dan senjata hipersonik yang saat ini sedang dikembangkan dengan kemampuan terbang beberapa kali kecepatan suara, di antara kemampuan yang dapat ditempatkan di Jerman.

 Baca Juga: Netanyahu : Tidak Ada Tempat Yang Tidak Dapat Di Jangkau Israel

Tidak hanya itu, Baebock juga menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin yang dinilainya terus memperluas persenjataan yang mengancam kebebasan Jerman di Eropa menurut laporan Politico.

"Tidak hanya tidak bertanggung jawab, tetapi juga naif terhadap Kremlin yang dingin." tambah Baerbock menunjukan keengganan untuk melakukan pencegahan tambahan.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia

Menyusul pengumuman tersebut, Rolf Mützenich, pemimpin parlemen dari Partai Sosial Demokrat Kanselir Olaf Scholz, memperingatkan bahwa bahaya eskalasi militer yang tidak disengaja cukup besar.

Serta menggarisbawahi bahwa rudal yang dapat ditempatkan di Jerman memiliki waktu peringatan yang sangat singkat dan membuka kemampuan teknologi baru.

Baca Juga: Balas Serangan Houthi, Israel Bombardir Objek Vital Yaman

"Bukankah sudah waktunya kita tidak hanya berbicara tentang cara berperang, tetapi juga memikirkan cara membekukan perang dan kemudian mengakhirinya?" kata Mützenich saat itu dalam sebuah perdebatan di parlemen.

Tags

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB