GEMA LANTANG, WASHINGTON -- Pemerintah AS akan memberlakukan sanksi anti-Rusia setelah periode 10 hari berakhir. Akan tetapi Trump tidak yakin apakah sanksi tersebut akan berdampak serius atau tidak terhadap situasi di sekitar Ukraina.
"Kami akan menerapkan sanksi. Saya tidak tahu apakah sanksi itu mengganggunya [Presiden Rusia Vladimir Putin]. Anda tahu, mereka tahu tentang sanksi. Saya lebih tahu daripada siapa pun tentang sanksi, tarif, dan sebagainya. Saya tidak tahu apakah itu berpengaruh, tetapi kami akan melakukannya," kata Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Tarif Baru Trump Untuk Puluhan Negara Tidak Akan Berlaku Hingga 7 Agustus
"Tapi ini perang yang seharusnya tidak pernah terjadi. Ini perang yang tidak akan terjadi seandainya saya presiden, dan ini perang [mantan Presiden AS Joe] Biden. Ini perang yang bodoh, seharusnya tidak pernah terlibat dalam perang ini," tambahnya.
Menurut laporan TASS, juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa Kremlin telah memperhatikan pernyataan Trump.
Baca Juga: Ribuan Pegawai PPPK di Batang Hari Kaget Ada Duit Masuk ke Rekening
Pemimpin Amerika sebelumnya menetapkan batas waktu 50 hari untuk mencapai kesepakatan antara Rusia dan Ukraina, setelah itu ia berjanji akan mengenakan bea masuk perdagangan 100% terhadap Moskow dan mitra dagangnya.
Pada hari Senin, Trump menyatakan kekecewaannya terhadap Rusia dan kemajuan penyelesaian, dan mengurangi batas waktu menjadi 10-12 hari.
Baca Juga: IFG Catat Laba Asuransi Jiwa Tembus Rp5,3 Triliun di Kuartal 1 2025
Trump yakin bahwa Rusia dan Ukraina harus mencapai kesepakatan penyelesaian damai paling lambat 8 Agustus, kata John Kelley, Penjabat Perwakilan AS di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Artikel Terkait
Istana Pastikan RI Tak Mundur dari BRICS, Meski Hadapi Tarif Trump
Brasil Kena Tarif 50 Persen, Presiden Lula Akan Balas Trump
BRICS Semakin Berpengaruh, Trump Kesal Merasa Tarif Impornya 'Diremehkan'
Menko Airlangga Sebut Tarif Trump 32 Persen Untuk Indonesia Ditunda
Donald Trump Umumkan Tarif Ekspor RI Turun Jadi 19 Persen
Donald Trump Puji Prabowo Setelah Negosiasi Tarif Dagang RI dan AS
Trump Akan 'Melenyapkan' Fasilitas Nuklir Baru Yang Dibangun Iran
Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Gagal, Trump: Mereka Ingin Mati
Trump Kaget Dengan Keputusan Kanada Bakal Mengakui Palestina
Tarif Baru Trump Untuk Puluhan Negara Tidak Akan Berlaku Hingga 7 Agustus