GEMALANTANG.COM, BRASILIA -- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan ia ingin menemukan solusi diplomatik terhadap ancaman Presiden AS Donald Trump berupa tarif 50 persen terhadap ekspor Brasil.
Akan tetapi, ia berjanji akan membalasnya dengan hal yang sama jika ancaman tersebut berlaku pada 1 Agustus.
Baca Juga: Ratusan Pohon Karet Milik Warga Mati Diduga Akibat Aktivitas Tambang
"Kami akan mencoba bernegosiasi terlebih dahulu, tetapi jika tidak ada negosiasi, hukum resiprositas akan diterapkan. Jika mereka akan mengenakan biaya 50 dolar kepada kami, kami akan mengenakan biaya 50 dolar kepada mereka." kata Lula dalam wawancara dengan Record TV.
Lula mengatakan pemerintah akan membentuk komite bersama para pemimpin bisnis Brasil untuk memikirkan kembali kebijakan perdagangan negara itu dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Pimpinan KPK Sedih Lihat Persepsi Korupsi di Malaysia Lebih Baik Ketimbang RI
Ia menyebutkan undang-undang resiprositas baru Brasil, yang disahkan tepat setelah Trump mengumumkan tarif pertamanya pada bulan April.
Yang memungkinkan pemerintah untuk merespons dengan langkah-langkah resiprokal jika negara lain memberlakukan hambatan sepihak terhadap produk Brasil.
Baca Juga: Menteri KP Minta Tambah Anggaran untuk Kampung Nelayan dan Tambak Garam
Selain mengenakan tarif balasan, undang-undang tersebut juga akan memungkinkan Lula untuk membatasi impor dan investasi serta menangguhkan hak kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan AS, di antara tindakan-tindakan lainnya.
AS adalah mitra dagang terbesar kedua Brasil setelah China dan memiliki surplus perdagangan yang langka dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin.
Baca Juga: Viral! Nyawa Wanita ini Selamat Setelah Lompat dari Lantai 19 Apartemen
Namun, tarif tersebut juga dapat merugikan AS, mengganggu harga pangan, mengingat peran Brasil sebagai eksportir pertanian utama untuk kopi, jus jeruk, gula, daging sapi, dan etanol.
Artikel Terkait
Tipu Daya Guru Ngaji yang Diduga Cabuli Santri Perempuan di Tebet
Viral Wuling Almaz Keluarkan Asap Putih Tebal di Lampu Merah Jogja
Ahmad Dhani Ungkap Alasan Unggah Video Kompilasi Maia Estianty
Viral! Nyawa Wanita ini Selamat Setelah Lompat dari Lantai 19 Apartemen
Mantan Reporter TV Indonesia Kini Tampil di KBS News Korea Selatan
Hasto Sebut Penolakan Timnas Israel Jadi Awal Kriminalisasi Terhadap Dirinya
PPATK Temukan Indikasi Pendanaan Terorisme Lewat NIK Penerima Bansos
Menteri KP Minta Tambah Anggaran untuk Kampung Nelayan dan Tambak Garam
Pimpinan KPK Sedih Lihat Persepsi Korupsi di Malaysia Lebih Baik Ketimbang RI
Ratusan Pohon Karet Milik Warga Mati Diduga Akibat Aktivitas Tambang