Alasan Netanyahu tampaknya senada. Trump dianggap berkontribusi dalam mendukung kampanye militer Israel melawan Iran yang berlangsung selama 12 hari pada bulan Juni lalu.
Setelah membantu Israel melakukan serangan ke beberapa fasilitas strategis Iran, Trump dinilai berhasil menjembatani gencatan senjata yang saat ini masih berlangsung antara kedua negara.
Baca Juga: Sambut Jamaah Haji Batang Hari, Fadhil Arief: Alhamdulillah Diberi Kelancaran
Lebih jauh, gencatan senjata ini dianggap bisa membuka jalan bagi tekanan diplomatik agar Iran kembali ke meja perundingan untuk membahas persoalan nuklir.
Dengan dukungan dari dua negara besar seperti Israel dan Pakistan, peluang Trump untuk masuk dalam daftar calon penerima Nobel Perdamaian tahun ini semakin terbuka lebar, meski keputusan akhir tetap berada di tangan Komite Nobel di Oslo.
Artikel Terkait
Pemerintah Dorong Negara-negara BRICS Serap Produk Indonesia
Polisi Ungkap Praktik Pornografi Lewat Grup Sesama Jenis di Facebook
Sambut Jamaah Haji Batang Hari, Fadhil Arief: Alhamdulillah Diberi Kelancaran
Angkutan Batubara Dilarang Melintas, Padahal Yang Perbaiki Jalan Perusahaan
Kuasa Hukum Herman Trisna Apresiasi Bareskrim Usai DC dan TK Jadi Tersangka
Demi Command Center Menko Polhukam Usulkan Rp728,8 Miliar untuk 2026
Eks Pelatih Timnas Putri Indonesia Gabung ke Klub Cristiano Ronaldo
Viral!! Penumpang KA Sancaka Terluka Akibat Pelemparan Batu di Klaten
Ini Penjelasan Gubernur DKI Soal Pajak 10 Persen untuk Olahraga
Pemerintah Berhasil Ungkap Kasus Narkoba Terbesar di Indonesia