GEMALANTANG.COM, ISRAEL -- Pengadilan Distrik Yerusalem menolak seluruh permintaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk penangguhan selama dua minggu dalam persidangan dugaan perkara korupsi yang menjerat dirinya.
Beberapa jam setelah penolakan pertama, Netanyahu kembali mengajukan permintaan kedua tetapi juga ditolak dengan putusan pengadilan bahwa dalam jadwal yang disajikan ke pengadilan tidak ada informasi, rincian atau masalah luar biasa yang dapat membenarkan pembatalan sesi.
Baca Juga: PM Malaysia Ingin Maksimalkan Potensi Investasi di Indonesia
Pengacara Netanyahu, Amit Hadad mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel itu membutuhkan jeda dua minggu untuk mengabdikan waktunya pada masalah diplomatik, nasional, dan keamanan tingkat pertama.
“Alasan umum yang dirinci dalam permintaan tersebut tidak dapat membenarkan pembatalan sidang selama dua minggu," kata Kantor Kejaksaan Israel yang menanggap permintaan itu, dikutip media Israel pada hari Jum'at 27 Juni 2025.
Baca Juga: Dibantu Kedubes Brasil, Keluarga Juliana Marins Apresiasi Tim SAR
Sementara itu, Khalayak Israel turut bergejolak setelah Presiden AS Donald Trump ikut mencampuri urusan peradilan Israel, komentar Trump itu menuai reaksi beragam khalayak Israel.
Trump meminta agar persidangan Netanyahu dibatalkan atau agar ia diberi pengampunan, seraya menambahkan bahwa persidangan itu sendiri adalah "PERBURUAN PENYIHIR."
Baca Juga: Dibantu Kedubes Brasil, Keluarga Juliana Marins Apresiasi Tim SAR
“Persidangan Bibi Netanyahu harus DIBATALKAN, SEGERA, atau Pengampunan diberikan kepada Pahlawan Besar, yang telah melakukan begitu banyak hal bagi Negara,” lanjut Trump.
“Amerika Serikat lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu,” ungkap Trump dalam postingannya di Truth Social.
Baca Juga: Dibantu Kedubes Brasil, Keluarga Juliana Marins Apresiasi Tim SAR
Marc Zell, ketua Republicans Overseas Israel dan pendukung kuat Trump, membuat komentar tentang pentingnya independensi peradilan di Israel.
Artikel Terkait
Skandal Dugaan Penipuan Investasi Batubara Bergulir
Sindiran Hakim ke Saksi Kasus Perundungan PPDS Undip, Soroti Pengakuan Tugas Senior yang Dikerjakan Junior
Simak, Sebentar Lagi Lebaran Anak Yatim 1447 Hijriyah
Perang Israel-Iran, Dasco: Evakuasi Secara Bertahap
Dibantu Kedubes Brasil, Keluarga Juliana Marins Apresiasi Tim SAR
Sahabat Alam Jambi 'Warning' Kritikus Yang Tendensius Terhadap Maulana
Pro-Kontra Pabrik yang Disita Kejati Jambi Diduga Tetap Beroperasi
Prabowo Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim Dari Halim Ke Istana Negara
Prabowo Pangkas Jalur Logistik Demi Hasilkan Energi yang Efisien
PM Malaysia Ingin Maksimalkan Potensi Investasi di Indonesia