Iravani juga menyuarakan kekhawatiran seriusnya terhadap Israel yang menyatakan akan melanjutkan serangan ini selama diperlukan, kata Iravani.
Baca Juga: Keras! Rusia Peringatkan AS dan Israel Soal ‘Kotak Pandora’
"Kami khawatir dengan laporan yang kredibel bahwa Amerika Serikat akan ikut serta dalam perang ini," imbuhnya, menyoroti potensi intervensi kekuatan besar yang bisa memperparah konflik.
Debat ini mencerminkan jurang perbedaan yang dalam antara kedua negara, dengan satu pihak berfokus pada ancaman nuklir dan pihak lain pada hak untuk membela diri dan kekhawatiran akan eskalasi yang lebih luas.
Baca Juga: D'Raja Justice Law Firm, Kantor Hukum Terpercaya, Profesional dan Handal
Dunia kini menunggu bagaimana Dewan Keamanan PBB merespons seruan dari kedua belah pihak di tengah bayang-bayang konflik yang semakin nyata.
Artikel Terkait
Israel Masuk 'Daftar Hitam' PBB Karena Pelanggaran Berat
Tak Tanggung-tanggung Kombes Budi Hermanto Borong Dua Penghargaan
AS Tuding Iran Produksi Bom Nuklir Setelah Rapat Intelijen
Harga Batubara GAR Tinggi 'Loyo', GAR Rendah 'Membara'
KPK Berhasil Mengidentifikasi Penerima Aliran Uang Dugaan Korupsi Taspen
Di Rusia Prabowo Banggakan Hasil Reformasi Regulasi dan Antikorupsi
Prabowo: Kami Bertekad untuk Terus Pertahankan Jalur Non-Blok
D'Raja Justice Law Firm, Kantor Hukum Terpercaya, Profesional dan Handal
Teror Bom!!! Pesawat Saudi Arabia SV 5688 Mendarat Darurat di Kualanamu
97 WNI Berhasil Dievakuasi di Tengah Perang Iran VS Israel