Netanyahu : Ada Pertempuran Besar dan Intens Yang Sedang Berlangsung

GEMALANTANG.COM, YERUSALEM -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan mengendalikan seluruh Gaza meskipun ada tekanan internasional yang meningkat.

‎Tekanan itu mendorongnya untuk mencabut blokade terhadap pasokan bantuan yang telah membuat daerah dilanda perang itu di ambang kelaparan.

Militer Israel memperingatkan penduduk kota selatan Khan Younis pada hari Senin untuk segera mengungsi ke pantai karena pihaknya tengah mempersiapkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: ‎Israel Akan Buka Blokade Bantuan Kemanusiaan ke Gaza ‎

‎"Ada pertempuran besar yang sedang berlangsung, intens dan besar, kami akan mengendalikan semua bagian Gaza ... tetapi kami harus melakukannya dengan cara yang tidak akan dihentikan," kata Netanyahu dalam sebuah pesan video yang dilansir Reuters.

Netanyahu juga mengatakan Israel akan mencapai kemenangan penuh dengan pembebasan 58 sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza dan penghancuran kelompok militan Palestina.

‎Serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 40 warga Palestina pada hari Senin, menurut petugas medis setempat.

Baca Juga: ‎RS Indonesia di Gaza Ditutup Akibat Serangan Dahsyat Israel

‎Sementara militer Israel mengatakan serangan itu menyerang 160 target, termasuk posisi anti-tank, infrastruktur bawah tanah dan tempat penyimpanan senjata sebagai bagian dari apa yang dijuluki 'Operasi Kereta Perang Gideon'.

Media Palestina mengatakan 50 truk yang membawa tepung, minyak goreng dan kacang-kacangan akan diizinkan memasuki wilayah pesisir kecil itu pada Senin malam.

Media Israel turut mengatakan sembilan truk berisi makanan bayi diperkirakan akan masuk dalam beberapa jam ke depan.

Baca Juga: Ada 1.000 Lebih Lowongan Kerja Yang Ditawarkan, Buruan Catat Jadwalnya

‎"Kalau tidak salah, truk-truk akan masuk, sudah direncanakan masuk hari ini. Jumlahnya sedikit," kata juru bicara militer Israel Nadav Shoshani kepada wartawan.

‎Ia mengatakan butuh waktu untuk menciptakan situasi di mana ratusan truk dapat masuk setiap hari dan keputusan seperti itu juga merupakan keputusan politik.

‎Akan tetapi. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengecam keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan penyediaan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dengan alasan bahwa pasokan akan sampai ke tangan Hamas.