GEMALANTANG.COM, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Donald Trump berbohong ketika presiden AS itu mengatakan bahwa ia menginginkan perdamaian di kawasan itu.
Khamenei mengungkapkan bahwa Amerika Serikat menggunakan kekuatannya untuk memberikan bom seberat 10 ton kepada rezim Zionis (Israel) untuk dijatuhkan di kepala anak-anak Gaza.
Baca Juga: Ada 1.000 Lebih Lowongan Kerja Yang Ditawarkan, Buruan Catat Jadwalnya
Pemimpin tertinggi Iran itu menilai pernyataan Trump itu bahkan tidak layak ditanggapi dan memalukan bagi pembicara dan rakyat Amerika Serikat, kata Khamenei.
"Tidak diragukan lagi, sumber korupsi, perang, dan konflik di wilayah ini adalah rezim Zionis. Tumor kanker yang berbahaya dan mematikan yang harus dicabut; ia akan dicabut," katanya dalam sebuah acara di sebuah pusat keagamaan di Teheran, menurut media pemerintah yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Israel Tingkatkan Serangan ke Gaza Hingga Yaman Setelah Lawatan Trump
Sebelumnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada hari Sabtu mengatakan Trump berbicara tentang perdamaian sambil pada saat yang sama melontarkan ancaman.
"Mana yang harus kita percayai?. Di satu sisi, ia berbicara tentang perdamaian dan di sisi lain, ia mengancam dengan alat-alat pembunuhan massal yang paling canggih." kata Pezeshkian dalam sebuah acara angkatan laut di Teheran.
Baca Juga: Jarred Shaw Ditangkap Karena ‘Permen Ganja’, Kapolres: Ingin Bagi-bagi ke Teman
Teheran akan melanjutkan perundingan nuklir Iran-AS tetapi tidak takut akan ancaman. Pezeshkian juga mengatakan Iran tidak akan mengundurkan diri dari hak-hak sah-nya.
"Kami tidak mencari perang. Karena kami menolak tunduk pada intimidasi, mereka mengatakan kami adalah sumber ketidakstabilan di kawasan ini," katanya.
Baca Juga: Luna Maya Pernah Pasrah Tak Bisa Nikah, Melaney Ricardo Ingatkan Rumah Tangga Tak Selalu Indah
Putaran keempat perundingan Iran-AS berakhir di Oman Minggu lalu. Putaran berikutnya belum dijadwalkan.
Artikel Terkait
Pakistan Lancarkan Operasi 'Buyanun Marsoos' Untuk Membalas Serangan India
Komite Khusus PBB Sebut Dunia Sedang Menyaksikan Tragedi 'Nakba Lainnya'
Pakistan dan India Sepakat Gencatan Senjata Penuh
Puluhan Warga Palestina Tewas Dalam 24 Jam Terakhir Akibat Serang Israel
Update Perang Dagang, AS dan China Sepakat Pangkas Tarif Impor
Kremlin Menolak Ultimatum Eropa, Zelensky Tunggu Putin di Turki
Israel Minta ICC Batalkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Permainan Catur Resmi Diharamkan di Afghanistan
Mendiktisaintek Janji Beri Pendampingan pada Mahasiswi ITB
Israel Tingkatkan Serangan ke Gaza Hingga Yaman Setelah Lawatan Trump