Uni Eropa Ngamuk!!! Tekan Rusia Dengan Sanksi Baru

GEMALANTANG.COM, BRUSSEL -- Negara-negara Uni Eropa menyetujui putaran sanksi baru terhadap Rusia, kata para diplomat, saat blok tersebut berupaya untuk terus memberikan tekanan dalam menghadapi perundingan AS dengan Rusia. 

Paket luas tersebut mencakup larangan impor aluminium Rusia akan secara resmi diadopsi oleh para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin, tepat pada ulang tahun ketiga invasi Kremlin ke Ukraina.

Baca Juga: 4 Jejak Polemik Royalti Lagu ‘Bilang Saja’ Agnez Monica vs Ari Bias, Salah Satunya sang Penyanyi Dinilai Langgar UU Hak Cipta

Sanksi putaran ke-16 Uni Eropa terhadap Rusia muncul setelah Presiden AS Donald Trump melemahkan Kyiv dan pendukungnya di Eropa dengan meluncurkan upaya bersama Vladimir Putin dari Rusia untuk mengakhiri perang.

"Uni Eropa semakin gencar menindak pelanggaran dengan menyasar lebih banyak kapal dalam armada bayangan Putin dan memberlakukan larangan impor serta ekspor baru. Kami berkomitmen untuk terus memberikan tekanan pada Kremlin." tulis presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di X, demikian dilansir AFP.

Baca Juga: Siap-siap Bansos 2025 Bakal Cair

Selain menargetkan sektor aluminium Rusia yang menguntungkan, langkah-langkah baru ini menargetkan apa yang disebut armada bayangan yang digunakan untuk menghindari pembatasan ekspor minyak Rusia dengan memasukkan 73 kapal tua ke dalam daftar hitam. 

Uni Eropa juga akan memutuskan sambungan 13 bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT global dan melarang delapan media Rusia lainnya untuk melakukan penyiaran di Eropa. 

Baca Juga: Dorong Program MBG Prabowo, Kapolda Jambi Bangun SPPG

Eropa berupaya keras untuk bereaksi setelah Trump mengakhiri dukungan kuat AS selama tiga tahun terhadap Kyiv dengan memulai pembicaraan dengan Moskow. 

Pejabat tinggi AS dan negosiator Rusia mengadakan pertemuan pertama di Arab Saudi pada hari Selasa untuk membuka jalan menuju tercapainya kesepakatan mengenai Ukraina. 

Baca Juga: Eropa Meradang Dukungan AS Kepada Ukraina Mulai Goyah

Negara-negara Eropa tengah berupaya keras agar suara mereka didengar karena mereka khawatir kesepakatan yang buruk dapat membuat Moskow yang semakin berani mengklaim kemenangan.