GEMALANTANG.COM, GAZA -- Puluhan ribu warga Palestina menunggu di penghalang jalan untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara pada Minggu.
Situasi ini menyuarakan rasa frustrasi setelah Israel menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata dan menolak membuka titik penyeberangan.
Di Gaza tengah, sejumlah besar orang menunggu di sepanjang jalan utama menuju utara, sebagian di dalam kendaraan dan sebagian lagi berjalan kaki, kata para saksi kepada Reuters.
Baca Juga: Angkutan Batubara Masih Leluasa Melintas, Ketum LPKNI Gugat Gubernur Jambi
"Lautan manusia tengah menunggu sinyal untuk kembali ke Kota Gaza dan wilayah utara. Ini kesepakatan yang telah ditandatangani, bukan?" kata Tamer Al-Burai, seorang pengungsi dari Kota Gaza.
"Banyak dari mereka tidak tahu apakah rumah mereka di kampung halaman masih berdiri. Namun, mereka tetap ingin pergi, mereka ingin mendirikan tenda di samping reruntuhan rumah mereka, mereka ingin merasa seperti di rumah," timpalnya dikutip Reuters.
Pada hari Minggu, para saksi mengatakan banyak orang telah tidur semalam di Jalan Salahuddin, jalan raya utama yang membentang dari utara ke selatan dan di jalan pantai yang mengarah ke utara, menunggu untuk melewati posisi militer Israel di koridor Netzarim yang melintasi pusat Jalur Gaza.
Baca Juga: Lebanon-Israel Memanas, 15 Orang Dilaporkan Tewas
Berdasarkan perjanjian yang dibuat dengan mediator Mesir dan Qatar dan didukung oleh AS, Israel dimaksudkan untuk mengizinkan warga Palestina yang mengungsi dari utara untuk kembali ke rumah mereka, seperti dilansir Reuters.
Namun Israel mengatakan bahwa kegagalan Hamas untuk menyerahkan daftar yang merinci siapa saja sandera yang dijadwalkan untuk dibebaskan yang masih hidup atau menyerahkan Arbel Yehud.
Arbel Yehud, seorang wanita Israel yang disandera dari rumah kibbutz-nya selama serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023, berarti Israel telah melanggar perjanjian menurut laporan Reuters.
Akibatnya, pos pemeriksaan di Gaza bagian tengah tidak akan dibuka untuk mengizinkan penyeberangan ke wilayah utara, katanya dalam sebuah pernyataan. Hamas menyalahkan Israel atas keterlambatan tersebut dan menuduhnya mengulur-ulur waktu.
Artikel Terkait
Perumda Tirta Mayang Tutup Seluruh Loket Pelayanan Pembayaran Tagihan Air
Razman Nasution Pertanyakan Sosok Bude yang Menjemput Lolly dari RS Polri, Ungkap akan Melacak dan Mencari Tahu Identitasnya
Razman Nasution Tantang Nikita Mirzani untuk Buktikan Keadaan Terbaru Lolly: Buat Video Tanpa Intervensi
Pengacara Nikita Mirzani Beberkan Alasan Lolly Dijemput 4 Mobil dari RS Polri, Kini Berada di Rumah Eksklusif yang Dirahasiakan
Menyoroti Kendala Bahasa Guardiola-Khusanov di Laga Man City vs Chelsea: Siapa yang Salah, Pelatih atau Pemain?
Ramai Usulan DPR Soal Motor Masuk Tol, Ini Satu-satunya Jalan Tol di Indonesia yang Punya Jalur Khusus Pengendara Roda Dua!
Hamas Kecam Pernyataan Trump Untuk Merelokasi Warga Palestina
Biasa Serius, Mayor Teddy Tampil Pede Menyanyikan 'Kuch-Kuch Hota Hai' di Istana Presiden India
Angkutan Batubara Masih Leluasa Melintas, Ketum LPKNI Gugat Gubernur Jambi
Lebanon-Israel Memanas, 15 Orang Dilaporkan Tewas