Senin, 22 Desember 2025

Tenaga Surya Jadi Primadona, Batubara Bakal Tersingkir Dari Uni Eropa

Photo Author
- Kamis, 23 Januari 2025 | 20:23 WIB
Tenaga berbahan bakar fosil di Uni Eropa merosot ke "titik terendah dalam sejarah" pada tahun 2024, menurut lembaga pemikir iklim Ember dalam Tinjauan Listrik Eropa 2025.  (Gemalantang.com/AFP)
Tenaga berbahan bakar fosil di Uni Eropa merosot ke "titik terendah dalam sejarah" pada tahun 2024, menurut lembaga pemikir iklim Ember dalam Tinjauan Listrik Eropa 2025. (Gemalantang.com/AFP)

GEMALANTANG.COM, PARIS -- Tenaga surya menyalip batubara dalam produksi listrik Uni Eropa pada tahun 2024, dengan pangsa energi terbarukan meningkat hingga hampir setengah dari sektor listrik blok tersebut, menurut sebuah laporan yang dilansir AFP.

Sementara itu, pembangkitan gas mengalami penurunan selama lima tahun berturut-turut dan tenaga berbahan bakar fosil merosot ke titik terendah dalam sejarah, kata lembaga pemikir iklim Ember dalam Tinjauan Listrik Eropa 2025.

"Kesepakatan Hijau Eropa telah menghasilkan transformasi yang mendalam dan cepat pada sektor energi Uni Eropa," kata lembaga pemikir tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Di Los Angeles Meluas Hingga 9.400 Hektare

"Tenaga surya tetap menjadi sumber daya listrik dengan pertumbuhan tercepat di Uni Eropa pada tahun 2024, melampaui batubara untuk pertama kalinya. Tenaga angin tetap menjadi sumber daya listrik terbesar kedua di Uni Eropa, di atas gas dan di bawah nuklir." timpalnya.

Secara keseluruhan, pertumbuhan yang kuat dalam tenaga surya dan angin telah meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 47 persen, naik dari 34 persen pada tahun 2019.

Bahan bakar fosil telah turun dari 39 menjadi 29 persen, seperti dikutip AFP.

Baca Juga: Pentagon Kerahkan Ribuan Tentara Ke Perbatasan AS-Meksiko

"Peningkatan produksi tenaga angin dan surya merupakan alasan utama menurunnya produksi bahan bakar fosil. Tanpa penambahan kapasitas tenaga angin dan surya sejak 2019, UE akan mengimpor 92 miliar meter kubik gas fosil dan 55 juta ton batu bara keras, yang menelan biaya €59 miliar," kata laporan itu.

Menurut Ember, tren ini tersebar luas di seluruh Eropa, dengan tenaga surya berkembang di semua negara Uni Eropa.

Lebih dari separuh negara kini telah menghilangkan batubara, bahan bakar fosil yang paling berpolusi, atau mengurangi porsinya hingga kurang dari lima persen dari bauran energi mereka.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Rusia Jika Perang di Ukraina Tidak Segera Berakhir

"Bahan bakar fosil kehilangan cengkeramannya pada energi UE," kata Chris Rosslowe, penulis utama laporan tersebut.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X