Pemberlakuan darurat militer oleh Yoon hanya berlangsung selama enam jam, tetapi memicu kekacauan politik besar-besaran, menghentikan diplomasi tingkat tinggi, dan mengguncang pasar keuangan.
Baca Juga: Belgia Jadi Negara Uni Eropa Pertama Yang Melarang Rokok Elektrik Sekali Pakai
Yoon mengirim ratusan tentara dan polisi ke Majelis Nasional untuk memblokir pemungutan suara atas dekritnya, tetapi cukup banyak anggota parlemen yang berhasil memasuki ruang sidang untuk membatalkannya dengan suara bulat.
Yoon berargumen bahwa keputusannya adalah tindakan pemerintahan yang sah, dan menyebutnya sebagai peringatan bagi partai oposisi liberal utama, menurut laporan AP.
Baca Juga: Prabowo Sentil Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun: Melukai Rasa Keadilan!
Para pengamat mengatakan penambahan jumlah hakim dapat memengaruhi putusan pengadilan atas pemakzulan Yoon. Kantor berita itu juga menyebut bahwa Wakil perdana menteri dan menteri keuangan, Choi Sang-mok, telah menjadi pemimpin sementara baru Korea Selatan.
Artikel Terkait
Puluhan Pesawat Tempur Israel Bombardir Lebanon Selatan
Pesawat Dengan 181 Penumpang Jatuh, 29 Orang Dilaporkan Tewas
Pesawat Meledak Saat Menghantam Dinding Bandara, Jumlah Korban Terus Bertambah
Negara Ini Tutup Puluhan Pelabuhan Akibat Gelombang Setinggi 4 Meter
Para Ahli Khawatir, Mutasi Baru Flu Burung Ditemukan di AS
Presiden Azerbaijan Murka Hingga Desak Moskow Akui Kesalahannya
Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia Pada Usia 100 Tahun
Waduh!!! Penyidik Korea Selatan Minta Surat Perintah Penangkapan Untuk Yoon
Ratusan Penerbangan Ditunda Saat Badai Dahsyat Melanda AS Bagian Selatan
Belgia Jadi Negara Uni Eropa Pertama Yang Melarang Rokok Elektrik Sekali Pakai