GEMALANTANG.COM, SEOL -- Badan antikorupsi Korea Selatan mengatakan pada Selasa bahwa pengadilan telah mengeluarkan surat perintah untuk menahan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan dan menggeledah kantornya.
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pengadilan Distrik Barat Seoul mengeluarkan surat perintah untuk menahan Yoon, seperti dilansir AP.
Baca Juga: Walikota Jambi Terpilih Merasa Bangga Hingga Apresiasi Kombes Eko Wahyudi
Hal ini terjadi atas keputusan darurat militernya yang mengejutkan. Namun, berumur pendek awal bulan ini dan untuk menggeledah kantor kepresidenan di pusat kota Seoul.
Badan tersebut mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah pernyataan darurat militernya merupakan pemberontakan.
Kekuasaan Yoon telah ditangguhkan sejak Majelis Nasional yang dikendalikan oposisi memilih untuk memakzulkannya pada tanggal 14 Desember. Mahkamah Konstitusi akan menentukan apakah akan memberhentikan Yoon sebagai presiden atau mengembalikannya.
Baca Juga: Waduh!!! Penyidik Korea Selatan Minta Surat Perintah Penangkapan Untuk Yoon
Namun, sejak itu ia mengabaikan permintaan berulang kali dari otoritas investigasi untuk hadir guna diinterogasi dan mengizinkan mereka menggeledah kantornya.
Yoon memiliki hak istimewa presiden berupa kekebalan dari tuntutan pidana, tetapi tidak mencakup tuduhan pemberontakan atau pengkhianatan.
Badan antikorupsi mengatakan belum memiliki rencana segera tentang bagaimana menindaklanjuti surat perintah yang dikeluarkan pengadilan.
Seorang pengacara Yoon mengecam permintaan lembaga tersebut untuk surat perintah tersebut pada hari Senin, dengan alasan lembaga tersebut tidak memiliki kewenangan hukum untuk menyelidiki tuduhan pemberontakan.
Banyak pengamat sebelumnya meragukan bahwa pihak berwenang akan menahannya secara paksa karena potensi bentrokan dengan dinas keamanan presiden.
AP melaporkan bahwa Dinas keamanan telah memblokir upaya penyidik untuk menggeledah kantor Yoon, dengan mengutip undang-undang yang melarang penggeledahan di situs yang memuat rahasia negara tanpa persetujuan dari mereka yang bertanggung jawab atas area tersebut.
Artikel Terkait
Puluhan Pesawat Tempur Israel Bombardir Lebanon Selatan
Pesawat Dengan 181 Penumpang Jatuh, 29 Orang Dilaporkan Tewas
Pesawat Meledak Saat Menghantam Dinding Bandara, Jumlah Korban Terus Bertambah
Negara Ini Tutup Puluhan Pelabuhan Akibat Gelombang Setinggi 4 Meter
Para Ahli Khawatir, Mutasi Baru Flu Burung Ditemukan di AS
Presiden Azerbaijan Murka Hingga Desak Moskow Akui Kesalahannya
Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia Pada Usia 100 Tahun
Waduh!!! Penyidik Korea Selatan Minta Surat Perintah Penangkapan Untuk Yoon
Ratusan Penerbangan Ditunda Saat Badai Dahsyat Melanda AS Bagian Selatan
Belgia Jadi Negara Uni Eropa Pertama Yang Melarang Rokok Elektrik Sekali Pakai