Senin, 22 Desember 2025

Israel Kirim Pemberitahuan Wajib Militer Bagi Kelompok Ultra-Ortodoks

Photo Author
- Selasa, 23 Juli 2024 | 00:03 WIB
Israel Kirim Pemberitahuan Wajib Militer Bagi Kelompok Ultra-Ortodoks  (Gemalantang.com/Reuters)
Israel Kirim Pemberitahuan Wajib Militer Bagi Kelompok Ultra-Ortodoks (Gemalantang.com/Reuters)

GEMALANTANG.COM -- Militer Israel mengeluarkan pemberitahuan panggilan kepada 1.000 anggota komunitas ultra-Ortodoks sebagai upaya untuk memperkuat jajaran tentara, akan tetapi hal itu semakin mengobarkan ketegangan antara warga Israel yang religius dan sekuler.

Para pemimpin komunitas ultra-Ortodoks yang berkembang pesat mengatakan bahwa memaksa mahasiswa seminari untuk melayani bersama orang Israel sekuler termasuk wanita berisiko menghancurkan identitas mereka sebagai orang Yahudi yang religius. 

Baca Juga: Pemimpin Houthi Ngamuk, Yaman Akan Tingkatkan Serangan Ke Israel

Menurut laporan Reuters, beberapa rabi telah mendesak siapa pun di komunitas mereka yang menerima perintah wajib militer untuk membakar mereka. Meski begitu, tidak semua Haredim menolak untuk bertugas. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membentuk sejumlah unit untuk kaum ultra-Ortodoks.

Sejumlah rekrutan baru Haredi yang sudah ada dalam sistem yang tidak mengajukan pengecualian melaporkan diri untuk bertugas pada hari Minggu, meskipun mereka berharap jalan tengah dapat dicapai.

Baca Juga: Israel Serang Tenda Wartawan Di Gaza, Seorang Jurnalis Tewas

"Jika Anda ingin merekrut Haredis, pelajari dulu apa yang perlu Anda lakukan untuk merekrut Haredis. Jangan melakukannya dengan paksa," kata Netsach Cohen, 19 tahun, sebelum memasuki pangkalan perekrutan.

Sementara itu, warga dari komunitas Haredi yang lebih taat beragama mengatakan mereka tidak akan pernah setuju bertugas di militer.

Baca Juga: WBI Menyala-nyala Di Provinsi Jambi, Ardi Harmaini Bilang Gini

"Siapa pun yang tidak memahami nilai belajar tidak dapat memahami mengapa kaum Haredi tidak ingin direkrut. Memaksakan masalah akan memperburuk pertikaian" kata David Mizrahi, mahasiswa seminari berusia 22 tahun dari Yerusalem dikutip Reuters, Selasa (23/07/2023).

Setelah serangkaian panggilan pertama, pemberitahuan lebih lanjut untuk total awal 3.000 wajib militer ultra-Ortodoks diharapkan akan dikirimkan dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Gedung Putih Kaget Biden Mundur, Donald Trump Bilang Gini

Mahkamah Agung memutuskan bulan lalu bahwa Kementerian Pertahanan tidak dapat lagi memberikan pengecualian menyeluruh kepada siswa seminari Yahudi dari wajib militer. Pengaturan itu telah berlaku sejak berdirinya Israel pada tahun 1948 ketika jumlah penganut ultra-Ortodoks, atau Haredi, masih sedikit.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X