Senin, 22 Desember 2025

Ribuan Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi, Empat Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka

Photo Author
- Kamis, 18 Juli 2024 | 18:31 WIB
Ribuan Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi, Empat Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka (Gemalantang.com/Reuters)
Ribuan Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi, Empat Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka (Gemalantang.com/Reuters)

GEMALANGANG.COM -- Ribuan mahasiswa bersenjata tongkat dan batu bentrok dengan polisi bersenjata di Dhaka, setelah otoritas Bangladesh memutus beberapa layanan internet seluler.

Pemutusan layanan internet itu bertujuan untuk meredakan protes terhadap kuota pekerjaan pemerintah yang telah menewaskan sedikitnya 10 orang minggu ini.

Baca Juga: Demo Berdarah, Bangladesh Tutup Sekolah Dan Universitas Tanpa Batas Waktu

Menurut laporan Reuters mengutip surat kabar Daily Star, sedikitnya ada empat orang tewas dan ratusan pengunjuk rasa lainnya terluka dalam bentrokan dengan polisi di Dhaka pada hari ini, Kamis (18/07/2024). 

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan yang terbesar sejak Perdana Menteri Sheikh Hasina terpilih kembali untuk masa jabatan keempat, dan dipicu oleh tingginya pengangguran di kalangan pemuda, dengan hampir seperlima dari 170 juta penduduk tidak memiliki pekerjaan atau pendidikan.

Baca Juga: Lepaskan Ekspor Pinang Jambi ke Arab Saudi dan Bangladesh, Zulhas: Pinang Memiliki Pangsa Pasar Yaang Besar

Perdana Menteri Hasina, putri Sheikh Mujibur Rahman, yang memimpin Bangladesh menuju kemerdekaan, sejauh ini menolak tuntutan para pengunjuk rasa.

Untuk meredam aksi demonstrasi polisi menembak gas air mata untuk membubarkan ribuan massa mahasiswa yang melemparkan batu yang memblokir jalan raya utama di kota pelabuhan selatan Chittagong serta di dekat kampus universitas Dhaka.

Baca Juga: Pria Ini Nyaris Tewas Digigit Hiu Saat Mancing Dilepas Pantai

Menteri Hukum Anisul Huq mengatakan pemerintah bersedia berbicara dengan para pengunjuk rasa, yang menginginkan negara berhenti menyisihkan 30% pekerjaan pemerintah untuk keluarga mereka yang bertempur dalam perang kemerdekaan tahun 1971 dari Pakistan.

"Kami bersedia duduk (dan berbicara dengan mereka). Kapan pun mereka ingin duduk dalam diskusi, itu akan terjadi," kata Huq, dikutip Reuters, Kamis (18/07/2024).

Baca Juga: Israel Dituduh Serang Warga Sipil Lebanon, Hizbullah Akan Ubah Target Serangan

Sebelumnya, Pihak berwenang di Bangladesh telah menutup semua universitas negeri dan swasta tanpa batas waktu sejak Rabu (17/07/2024) kemarin.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X