ekonomi

‎Menilik Peran Gerakan Pangan Murah di Tengah Lonjakan Harga

Jumat, 28 November 2025 | 07:18 WIB
Pengamat Kebijakan Publik, Sosial dan Ekonomi, Dr. Noviardi Ferzi. (Ist)

‎GEMA LANTANG, JAMBI -- Gerakan pangan murah yang digelar Dekranasda dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi kembali diangkat sebagai solusi untuk menjaga stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru.

‎Akan tetapi klaim tersebut tidak berdiri di atas logika ekonomi yang kokoh, demikian menurut pengamat ekonomi, Dr. Noviardi Ferzi.

‎Ia mengatakan program semacam ini pada dasarnya hanya memindahkan sebagian kecil stok pangan dari gudang pemerintah ke ruang publik dalam waktu singkat, tanpa kapasitas untuk mengubah struktur harga di pasar yang jauh lebih besar.

‎"Pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa operasi pangan murah tidak pernah benar-benar menahan inflasi karena volume intervensinya terlalu kecil dibanding permintaan masyarakat." imbuhnya.

Baca Juga: ‎Ekonom Sentil Pemerintah soal Harga Pangan Meroket Jelang Nataru

‎Noviardi Ferzi menjelaskan bahwa harga di pasar tetap ditentukan oleh rantai pasokan, biaya distribusi, kesehatan produksi lokal, dan dinamika pasokan nasional.

‎Dengan kata lain, kegiatan semacam ini lebih berupa simbol kepedulian pemerintah ketimbang instrumen stabilisasi harga yang efektif.

‎"Dalam konteks Jambi, masalahnya bahkan lebih fundamental. Persoalan logistik pangan di provinsi ini selalu berulang setiap tahun: biaya distribusi tinggi, ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, dan manajemen stok yang tidak efisien." imbuhnya.

‎"Gangguan sekecil apa pun di jalur distribusi, baik karena cuaca, keterlambatan pengiriman, maupun kenaikan biaya transportasi—langsung memicu lonjakan harga di pasar." tambahnya, Kamis, 27 November 2025.

Baca Juga: DPR Desak Purbaya Pertajam Program di Kementerian Lain

‎Ia juga mengklaim bahwa selama persoalan tersebut tidak dibenahi, tidak ada bentuk gerakan pangan murah yang bisa menahan laju kenaikan harga secara nyata.

‎Yang jelas, kata dia, Program ini hanya menciptakan ilusi stabilitas, sementara pasar tetap bergerak sesuai tekanan yang tidak disentuh kebijakan.

‎Noviardi Ferzi juga mengatakan bahwa klaim terhadap gerakan pangan murah membantu masyarakat secara luas juga tidak berdasar.

Halaman:

Tags

Terkini

Purbaya Singgung Landasan Ekonomi Nasional

Jumat, 21 November 2025 | 16:04 WIB

‎Ekonom Sebut Mesin Ekonomi Jambi Melemah

Sabtu, 8 November 2025 | 10:35 WIB

Respons Purbaya soal Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen

Kamis, 6 November 2025 | 11:47 WIB

Purbaya Curhat Balpres Pakaian Bekas Bikin Rugi

Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:12 WIB

Trik Jitu Menkeu Purbaya untuk Pemimpin Daerah

Senin, 20 Oktober 2025 | 13:57 WIB