Airlangga menambahkan, indeks keyakinan konsumen berada di level 115, PMI di atas 51, dan beberapa indikator belanja seperti Mandiri Spending Index serta data BCA menunjukkan tren peningkatan.
Baca Juga: Membedah Tuduhan “Agenda Tersembunyi” Proyek Jalan Batu Bara Jambi
“Daya beli naik di Q4, terbukti dari kenaikan investasi di emas dan perhiasan, serta meningkatnya pengeluaran rumah tangga,” paparnya.
Analisis Pakar dan Prospek Ekonomi
Di lain pihak, Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Permata Bank, Faisal Rachman menilai perlambatan ekonomi pada kuartal III bersifat musiman.
Faisal menilai, pertumbuhan 5,04 persen justru memperlihatkan arah pemulihan yang solid setelah periode lebaran di kuartal sebelumnya.
“Secara kumulatif, pertumbuhan dalam sembilan bulan pertama tahun 2025 mencapai sekitar 5,01 persen, menandakan lintasan pertumbuhan yang semakin menguat,” ujar Faisal dalam keterangan resminya, pada Rabu, 5 November 2025.
Menurut Faisal, prospek PDB ke depan akan bergantung pada percepatan belanja pemerintah di sektor produktif serta dukungan terhadap investasi.
Baca Juga: Mahfud MD Sindir Kejaksaan Agung: Kasus ini Jadi 'Noda'
“Prospek investasi tetap positif, terutama dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga global dan domestik yang menurunkan biaya pembiayaan,” jelasnya.
Faisal lantas menyoroti, ekspor masih berpotensi terbebani oleh perang dagang dan perlambatan ekonomi Tiongkok, namun ketegangan global mulai mereda.
“Pertumbuhan PDB berada di kisaran 5,0 hingga 5,1 persen untuk tahun 2025, revisi ke atas dari proyeksi sebelumnya,” tandasnya.