ekonomi

Tarif Perdagangan, Pajak Impor yang Mengubah Harga Pasar

Kamis, 28 Agustus 2025 | 02:23 WIB
Ilustrasi tarif atau bea masuk yang merupakan pajak impor untuk mengubah harga di pasar perdagangan global. (Unsplash.com/PortCallsAsia)

GEMA LANTANG -- Tarif atau bea masuk adalah salah satu bentuk hambatan perdagangan yang membuat harga produk impor lebih mahal dibandingkan produk dalam negeri. 

Umumnya bentuk tarif tersebut berupa pajak atau bea yang dikenakan pada importir, lalu dibebankan kepada konsumen. Kebijakan ini kerap digunakan sebagai langkah proteksi dalam perdagangan internasional.

Sebagai contoh, pada Agustus 2025, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 35 persen untuk impor dari Kanada.  

Baca Juga: Ini Komoditas Asal Indonesia yang Bebas Tarif Impor AS

Selain itu, ia juga menetapkan tarif 10 persen untuk sumber daya energi. Kebijakan ini merupakan bagian dari reformasi besar-besaran di bidang tarif.

"Penerapan tarif semacam itu tidak hanya terbatas di Amerika Serikat, tetapi juga diterapkan atau sedang dinegosiasikan oleh berbagai negara lain," tulis Investopedia dalam laporannya yang dikutip pada Rabu, 27 Agustus 2025. 

Cara masing-masing negara merespons tarif biasanya dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi yang beragam. Berikut ini ulasan untuk memahami bea masuk bagi perdagangan internasional:

Baca Juga: Prabowo Ungkap Wamenaker Baru Pengganti Immanuel Ebenezer

Memahami Tarif atau Bea Masuk

Secara sederhana, tarif bisa dipahami sebagai pajak. Biaya ini dibayarkan kepada otoritas kepabeanan negara yang mengenakan tarif. 

Meski tampak seperti beban yang ditujukan kepada negara pengekspor, sesungguhnya konsumen domestik yang menanggung pajak impor tersebut. 

Produk dari luar negeri menjadi lebih mahal, dan jika produsen lokal juga bergantung pada bahan baku impor, kenaikan harga itu akan ikut ditanggung konsumen.

"Kondisi ini sering terjadi karena barang dari luar negeri biasanya lebih murah berkat biaya tenaga kerja atau modal yang rendah. Ketika tarif diberlakukan dan harga naik, konsumen cenderung beralih ke produk lokal yang sebelumnya lebih mahal," demikian keterangan dari Investopedia.

Baca Juga: Produsen Beras Premium Dihantui Rasa Takut jadi Penyebab Stok Menipis

 

Halaman:

Tags

Terkini

Purbaya Singgung Landasan Ekonomi Nasional

Jumat, 21 November 2025 | 16:04 WIB

‎Ekonom Sebut Mesin Ekonomi Jambi Melemah

Sabtu, 8 November 2025 | 10:35 WIB

Respons Purbaya soal Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen

Kamis, 6 November 2025 | 11:47 WIB

Purbaya Curhat Balpres Pakaian Bekas Bikin Rugi

Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:12 WIB

Trik Jitu Menkeu Purbaya untuk Pemimpin Daerah

Senin, 20 Oktober 2025 | 13:57 WIB