GEMA LANTANG, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan kondisi perekonomian Indonesia dalam setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menkeu Purbaya percaya diri bahwa pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,67 persen atau lebih di kuartal IV.
Secara umum, Purbaya menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini sedang berada di tahap perbaikan.
“Pada perbaikan, tadi kan kita lihat sudah ada perbaikan konsumsi masyarakat di September sedikit. Kan kita mulai inject ke sistem, uangnya September,” kata Menkeu Purbaya dalam konferensi pers APBNKita di Kanor Kemenkeu, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Baca Juga: Prabowo Ungkap Isi KTT Gaza: Awal Baik Bagi Perdamaian
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di 2025
Purbaya mengatakan bahwa pada Desember 2025 adalah bulan keempat usai kebijakan ekonomi yang dimulai pada September 2025.
“World Bank bilang kita di bawah 5 persen pertumbuhannya tahun ini, hitungan kita triwulan keempat akan lebih cepat lebih dari sebelumnya,” kata Purbaya.
“Hitungan dia 5,5 persen tanpa stimulus tambahan. Tapi nanti kalau stimulus tambahan yang akan diumumkan nanti, bisa 5,67 persen atau lebih sedikit. Harusnya arah ekonomi akan lebih bagus,” jelasnya.
Jika fakta di lapangan sesuai prediksi, Purbaya mengatakan momentum pertumbuhan akan terus dijaga di tahun depan.
Baca Juga: Polemik PPTB Jambi Menggerus Kepercayaan Pengusaha Batubara
“Jadi, kita sudah bergerak ke arah yang lebih bagus dibanding sebelumnya,” tegasnya.
Soal Rencana Penurunan PPN
Dalam konferensi pers itu juga dibahas mengenai kemungkinan adanya rencana menurunkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) di tahun 2026.
Untuk saat ini, dirinya masih belum bisa memastikan apakah kebijakan menurunkan PPN akan terealisasi pada tahun 2026.
Artikel Terkait
Banding Gaya Efisiensi Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani
Mahfud MD Soroti Gaya Berani Menkeu Purbaya: Warna Baru
Purbaya Bongkar Biang Kerok Banyaknya Pekerjaan Informal di RI
Respons Purbaya soal Wacana Pembangunan Al Khoziny Pakai APBN
Soal Amnesti Pajak, Purbaya Tegas Tolak Pengampunan Rutin
Utang RI Tembus Rp9.138 Triliun, Purbaya Sebut Nominal Bukan Segalanya
Gebrakan Menkeu Purbaya Atasi Petugas Pajak dan Bea Cukai Nakal
Purbaya Ogah Bayar Utang Proyek Whoosh, Istana Minta Cari Jalan Keluar
Purbaya Ogah Danai 'Family Office': Proyek Magnet Investasi ala Luhut Pandjaitan
DPR Ingatkan Purbaya Tak Komentari Kebijakan Kementerian Lain