GEMA LANTANG, JAKARTA -- Salah satu kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang cukup kontroversial adalah idenya untuk menyuntikkan dana Rp200 triliun kepada 5 bank Himbara.
Uang Rp200 triliun tersebut merupakan uang negara yang mengendap di Bank Indonesia (BI) dan diperuntukkan memacu kredit.
Kelima bank yang mendapatkan jatah pembagian dari Rp200 triliun itu adalah Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank BSI.
Dengan kucuran dana tersebut, Menkeu Purbaya meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada di kisaran 5,5 persen pada Kuartal IV.
Selain dengan kebijakan Rp200 triliun itu, Purbaya membeberkan sejumlah cara lain untuk memacu pertumbuhan ekonomi agar mencapai targetnya.
Baca Juga: Begini Respons Pramono usai Purbaya Bikin DKI Jakarta Berhemat
Memonitor Penyaluran Anggaran dari Bank Himbara
Menkeu Purbaya mulai safari mendadak ke bank yang mendapatkan uang dari pemerintah tersebut, dimulai dari Bank BNI dan terbaru ke Bank Mandiri.
Sidaknya itu, kata Menkeu Purbaya sambil memantau apakah para bank bisa menyalurkan uangnya ke masyarakat.
“Saya ke bank bukan iseg, saya pengin lihat mereka mulai nyalurin apa enggak. Kalau enggak bisa, di mana enggak bisanya. Kelihatannya ada sedikit adjustment ya,” ujar Menkeu Purbaya kepada awak media di Kantor Kementerian Keuangan pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Persoalan Rokok
Purbaya mengungkapkan rencananya untuk mendatangi pabrik rokok termasuk permasalahan pajaknya.
“(Kunjungan) itu kan sebetulnya debottlenecking, pajak saya perbaiki nanti,” imbuhnya.
Pajak rokok sendiri, Purbaya menegaskan tak ada kenaikan di tahun 2026 dan akan makin gencar untuk memberantas peredaran rokok ilegal.
Baca Juga: Prabowo Ungkap Potensi Tanah Jarang Monasit Ratusan Triliun di Babel
Artikel Terkait
JP Morgan Prediksi Pasar Saham RI Bangkit di Semester II
Pakar Keuangan: Generasi Milenial Lebih Sadar Tabungan Darurat
IHSG Anjlok Ditengah Isu Reshuffle 5 Menteri oleh Presiden Prabowo
Menkeu Purbaya Sentil Pihak yang Ragukan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Oversupply Listrik: Lampu Nyala, Duit PLN yang Padam
PLN dan Bayang-bayang Korupsi: Transparansi yang Belum Menyala
Cukai Rokok 2026 Tak Naik, Begini Strategi Purbaya soal Rokok Ilegal
Dilema Rokok di Antara Ekonomi dan Kesehatan
Fenomena Rokok Ilegal dan Wacana Pemutihan Produsen
Waspada! Emas UBS Palsu Beredar, Begini Modusnya