GEMA LANTANG -- Upaya pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali menemukan titik perkembangan baru pada Sabtu, 15 November 2025.
Sebelumnya, hujan deras pada Jumat, 14 November 2025 malam, memicu runtuhan lereng besar yang langsung mengubur sejumlah rumah.
Bencana itu membuat 21 warga hilang seketika. Tim SAR gabungan bergerak cepat sejak subuh dengan membagi area pencarian ke sektor A dan sektor B untuk memastikan semua jalur material longsor bisa dijangkau.
Pada Jumat malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten Cilacap menyusun langkah tanggap darurat untuk mempercepat penanganan.
Peninjauan lapangan dilakukan dan pemetaan kebutuhan awal segera diselesaikan agar operasi pencarian dapat berlangsung tanpa hambatan.
Baca Juga: Pakar Hukum Soroti Pembuktian Keaslian Ijazah Jokowi
Terkini, memasuki Sabtu pagi, dua jenazah ditemukan di sektor A2. Muhammad Hafiz, ditemukan pukul 10.06 WIB dan disusul ibunya, Nur Isnaini, pada pukul 10.44 WIB.
Berdasarkan data BNPB di lokasi kejadian pada Sabtu, 15 November 2025 pukul 14.00 WIB, dari total 21 korban, masih ada 18 yang belum ditemukan.
Lantas, bagaimana fakta terkini terkait insiden longsor yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah? Berikut ulasan selengkapnya.
Anjing Pelacak hingga Alat Berat
Tim SAR gabungan kini dikerahkan dengan kekuatan penuh. Total 667 personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD dan relawan bekerja bergantian.
Baca Juga: Muncul Polemik Tata Kelola MBG Imbas Skandal Keracunan di Daerah
Sebanyak 512 personel terjun langsung di titik longsor. Terdapat 9 ekskavator, 9 anjing pelacak serta 9 alcon turut digerakkan untuk mempercepat pembukaan material yang menimbun rumah warga.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Abdullah, menekankan cuaca menjadi tantangan utama dalam proses pencarian.