"Anak kami sekolahnya terganggu, karena diejek, kami tetap semangat meski keadaan kami seperti ini" ujar Kamelia.
Baca Juga: Akademisi Ungkap Jatah APBN untuk IKN
Saat ditanya apa yang ia harapkan kepada Pemerintah Kota Jambi, Kamelia menceritakan keinginan untuk memiliki kios dipinggir jalan untuk berdagang.
"Kalau saya ada modal, saya mau buka usaha, berdagang, gantian dengan suami saya, karena dengan rumah seperti ini susah berwarung." jelas Kamelia.
Meski tinggal dirumah yang sederhana, Haikal dan adiknya memiliki semangat tinggi, ia bercita-cita menjadi tentara dan sang adik bercita-cita menjadi polisi.
Bocah berusia 10 tahun itu, selain tetap semangat bersekolah, dirinya mengaku bahwa ikut memulung untuk membantu bibinya, yang sudah dianggapnya seperti orang tua kandung.
Baca Juga: Cerita Kepanikan Uya Kuya saat Insiden Penjarahan Kini Dinyatakan Tak Bersalah
"Bantu mamak" singkat Haikal, saat ditanya kenapa memungut barang bekas.
Disamping itu, Gebby, anak menantu dari Kamelia turut buka suara soal kabar yang tak benar terhadap Haikal dan adiknya.
"Senang pak, sudah dikunjungi, kami juga mau klarifikasi soal berita Haikal yang dibuang orang tua, sebenarnya tidak dibuang hanya dititipkan, tidak benar kalau di buang." kata Gebby.