GEMA LANTANG, JAWA BARAT -- Pencarian macan tutul yang kabur dari kandang karantina Lembang Park Zoo kini mengarah ke kawasan kaki Gunung Tangkuban Parahu.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat memastikan wilayah tersebut merupakan habitat asli macan tutul Jawa.
Baca Juga: Menkeu Purbaya soal Tuntutan 17 plus 8: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat
Humas BBKSDA Jawa Barat, Eri Mildranaya, mengungkapkan bahwa penelitian sebelumnya telah mencatat keberadaan populasi satwa tersebut di kawasan hutan lindung.
"Perlu diketahui bahwa kaki Gunung Tangkuban Parahu merupakan habitat asli macan tutul," kata Eri dalam konferensi pers di Bandung, Senin 8 September 2025.
"Berdasarkan penelitian, di kawasan itu sudah ada sembilan ekor yang tertangkap kamera," tambahnya.
Baca Juga: IHSG Anjlok Ditengah Isu Reshuffle 5 Menteri oleh Presiden Prabowo
Sejumlah indikasi, mulai dari temuan jejak kaki, laporan warga, hingga hasil pemantauan dengan drone thermal, semakin menguatkan dugaan bahwa satwa tersebut telah kembali ke habitatnya.
"Kami menyasar lokasi rumah-rumah warga dan kandang ternak di sekitar jalur pergerakan. Jejak terakhir ditemukan di gubuk dan lahan pertanian yang mengarah ke kawasan hutan lindung," jelas Eri.
Dengan temuan ini, BBKSDA menegaskan fokus tim kini pada pemantauan intensif pergerakan macan tutul di sekitar hutan lindung Tangkuban Parahu.
Baca Juga: Lantik Ratusan PPPK, ini Pesan Fadhil Arief Untuk Guru
Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan segera melapor bila menemukan tanda keberadaan satwa liar tersebut.
Artikel Terkait
Begini Kondisi Terbaru Nadiem Makarim Dibalik Jeruji Besi
Lantik Ratusan PPPK, ini Pesan Fadhil Arief Untuk Guru
Fakta Menarik Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, dari Akademisi jadi Menkeu
IHSG Anjlok Ditengah Isu Reshuffle 5 Menteri oleh Presiden Prabowo
Menteri ATR Didesak Naikkan Pajak 60 Keluarga Kaya Penguasa Tanah di RI
Menko Airlangga Buka Suara soal Isu PHK di Gudang Garam
Presiden Prabowo Ganti dan Lantik Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih
Melihat Kinerja LPS Semasa Kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa
Istana Buka Suara soal Reshuffle Kabinet Prabowo
Menkeu Purbaya soal Tuntutan 17 plus 8: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat