GEMALANTANG.COM -- Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak hanya berhubungan dengan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Yang artinya sebagai makhluk sosial, manusia harus saling membantu dan peduli terhadap sesama dengan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan.
Baca Juga: Fadhil Arief: Dengan Menjaga Silaturahmi Rahmat Allah Akan Turun
Sifat yang kerap membantu sesama manusia dikenal sebagai dermawan yang disukai Allah SWT. Akan tetapi sebaliknya, sifat kikir adalah sifat yang dibenci oleh Allah SWT.
Kikir berasal dari Bahasa Arab yakni “bakhil” yang memiliki makna terlalu hemat memakai harta atau orang yang sengaja menahan hartanya untuk dibagikan ke orang lain.
Sementara, merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kikir adalah terlampau hemat harta bendanya atau pelit.
Baca Juga: Momentum Idul Adha, Anggota DPRD Provinsi Jambi Kurban Sapi Untuk Masyarakat
Sifat pelit juga disebutkan dalam Al-Qur'an pada surah Al- Isra' ayat 100 sebagai berikut ini :
قُلْ لَّوْ اَنْتُمْ تَمْلِكُوْنَ خَزَاۤىِٕنَ رَحْمَةِ رَبِّيْٓ اِذًا لَّاَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْاِنْفَاقِۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ قَتُوْرًا
Artinya : Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sekiranya kamu memiliki khazanah rahmat Tuhanku, niscaya kamu tahan karena takut habis.” Manusia itu memang sangat kikir.
Sementara itu. KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha menerangkan bahwa dalam agama sifat pelit dianggap sebagai sikap yang tidak terpuji dan wajib didendami.
Artikel Terkait
Asisten II Setda Batanghari: Hadirnya Sakti Sheila On 7 Jadi Motivasi Bagi Peserta dan Mahasiswa
Sebentar Lagi Malam Nisfu Syaban, Ini Pesan Ustadz Muda di Kabupaten Batanghari
Kejutan Idul Fitri 1445 H, Pelukan Erat Syarif Fasha dan Maulana Bikin Baper