Gemalantang.com - Jelang pencoblosan, para anak-anak muda yang tergabung dalam Gerakan AMIN Muda terus bergerak menjaga soliditas suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di DKI Jakarta. AMIN Muda juga deklarasi gerakan 'Dobrak, Lawan Korupsi'.
Konsolidasi suara AMIN di ibu kota dan deklarasi gerakan 'Dobrak, Lawan Korupsi' dilaksanakan di Jl. Pasar Kaget Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2024).
Pesta rakyat ini dihadiri warga Bukit Duri. Hadir juga dalam acara ini antara lain Jumhur Hidayat (Co-Captain Timnas AMIN), Ivan Ahda (Deputi Pekerja Kreatif Timnas AMIN), dan Muhammad Farhan (Koordinator Pusat AMIN Muda).
Muhammad Farhan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat suara AMIN di DKI Jakarta.
Para anak-anak muda menginisiasi gerakan 'Dobrak, Lawan Korupsi' sekaligus memberikan edukasi langsung kepada warga DKI Jakarta.
"Kami bersyukur warga Bukit Duri antusias mengikuti kegiatan ini. Kami para anak muda yang tergabung dalam AMIN Muda ingin menjaga soliditas suara AMIN di DKI Jakarta jelang hari pencoblosan yang tidak lama lagi," ujar Farhan, Jumat (9/2/2024).
Baca Juga: Kawal Suara AMIN di TPS, Para Relawan AMIN Rela Jadikan Rumahnya Sebagai Posko TPS Gerakan Rakyat
Baca Juga: Timnas AMIN Gelar Kenduri Rakyat & Nobar Debat I Capres di Rumah Perubahan Brawijaya X
Baca Juga: Fadhil Arief Terima Dana Insentif Fiskal dari Wapres Ma’ruf Amin
Dalam kesempatan itu, Jumhur Hidayat memberikan orasi. Dia mengingatkan kepada warga Bukit Duri untuk mengajak kerabat, tetangga, dan keluarganya untuk memilih paslon nomor urut 1 AMIN. Jumhur juga mengingatkan agar warga tidak terhipnotis oleh bantuan sosial (bansos). Pasalnya, bansos merupakan hak rakyat dan berasal dari uang rakyat.
"Jadi, bansos bukan diberikan oleh paslon tertentu, bansos itu hak rakyat siapa pun yang memimpin karena dana rakyat yang diberikan kepada orang yang membutuhkan," pungkasnya
Dia mengulang pernyataan Anies Baswedan bahwa bansos harus bermanfaat bagi orang yang membutuhkan, bukan berguna bagi orang yang membagikan.
"Jika bansos bermanfaat bagi yang membagikan, artinya mengkaitkan-kaitkan agar coblos paslon tertentu. Sekali lagi bansos milik rakyat, rakyat berhak."
Sementara itu, Ivan Ahda, Deputi Kreatif Timnas AMIN, menyampaikan bahwa saat ini pemerintahan secara terang-terangan melanggar etika dan moral, bahkan mempertontonkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menurutnya, sikap presiden yang menyatakan berpihak terhadap paslon tertentu telah menggunakan perangkat dan anggaran negara untuk memenangkan paslon tertentu.
Selain itu, katanya, pelanggaran etika pada level tertinggi terjadi dimulai oleh ketua Mahkamah Konstitusi (MK) hingga ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Nepotisme dalam skala besar dilakukan dan ditampilkan seolah-olah sebagai suatu kenormalan. Hal ini terlihat dari terjun bebasnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, bahkan menjadi penurunan terburuk sepanjang sejarah reformasi," tegas Ivan.
Artikel Terkait
Suarakan Kemerdekaan Untuk Palestina, Anies: Palestina Masalah Kita Semua
Sindir Capres Anies Baswedan, Fahri Hamzah Lupa Cinta Terhadap Indonesia Itu Tidak Hanya Dalam Satu Tujuan
Harga Sembako Mahal, Anies Buat Emak-emak di Jambi Histeris
Kedatangan Anies di Jambi Membawa Berkah Bagi Pedagang Kecil Jambi
Ganjar dan Anies Gunakan TikTok Sebagai Alat Kampanye, Ini Akunya
Dekati Prabowo-Gibran, Ini Elektabilitas Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin
Ganjar-Anies Kian Harmonis Jelang Pilpres, Akankah Bersatu?
Elektabilitas Anies-Cak Imin Kian Ngebut, dan Bakal Melampaui Prabowo-Gibran
Ini Jadwal Kampanye Anies-Cak Imin Bersama Koalisi Perubahan, Jambi Masuk Zona B
Disambut Ribuan Masyarakat Manado Jam 3 Pagi, Anies: Saya Amat Terharu