Jasad Lana ditemukan sekitar pukul 00.30 WIB di wilayah Blok Gandok, Desa Panyindangan Kulon, atau sekitar 5 Kilometer (Km) dari lokasi kejadian.
“Dengan ditemukannya kedua korban, maka operasi SAR di Indramayu secara resmi kami tutup,” ungkap Eddy.
Kini, kedua jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Indramayu untuk proses identifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga.
Baca Juga: Polemik Mega Proyek yang Terancam Mangkrak Bisa Bikin RI Boncos
Eddy menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur gabungan yang terlibat dalam pencarian, termasuk BPBD, Polairud, Tagana, Karang Taruna Garda Sakti, ERT, dan warga sekitar.
Detik-detik Kecelakaan saat Rafting
Sebelumnya diketahui, insiden bermula ketika 7 mahasiswa Mahasiswa Pecinta Alam Polindra melakukan latihan rafting di Sungai Cimanuk pada Sabtu siang, 8 November 2025.
Secara terpisah, Kasat Polairud Polres Indramayu, AKP Asep Suryana menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.30 WIB di Bendungan Karet Bangkir, Kecamatan Lohbener.
“Semua korban merupakan anggota Mapala Polindra. Tim kami langsung menuju lokasi setelah menerima laporan adanya perahu terbalik,” ujar Asep kepada awak media di lokasi kejadian, Indramayu, pada Minggu, 9 November 2025.
Baca Juga: Setelah Bupati Ponorogo Jadi Tersangka, KPK Bidik Proyek Monumen Reog
Menurut keterangan saksi, perahu karet yang membawa ketujuh mahasiswa itu sempat terjebak pusaran air.
Dalam insiden ini, 5 orang mahasiswa, bernama Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir berhasil menyelamatkan diri dengan bantuan warga sekitar, sedangkan dua lainnya terbawa arus.