Gemalantang.com -- Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Begitulah ungkapan rasa haru yang dirasakan oleh banyak driver angkutan batubara di Jambi setelah Gubernur Jambi melarang angkutan batubara melintas di Jalan Umum.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris saat memimpin rapat strategis pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Ruang VIP Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Menegaskan pengusaha batubara harus bisa menjaga komitmen dimana nantinya seluruh batubara harus diangkut menggunakan jalur sungai.
"Saya meminta komitmen para pengusaha di Jambi untuk tidak lagi menggunakan jalur darat dalam pengangkutan batubara. Semua harus menggunakan jalur sungai," ucapnya.
Baca Juga: Soal Angkutan Batubara, Al Haris: Saya Juga Tidak Mau Berlaku Zolim
Baca Juga: Gubernur Jambi Versu Penguasa Batubara, Perusahaan Rumahkan Karyawan
Namun. Apa daya peribahasa tersebut juga dirasakan oleh Nahkoda dan ABK Tugboat yang membawa tongkang batubara di Jambi.
Setelah tidak boleh melintas di darat kini operasional angkutan batubara yang melintas jalur sungai justru juga tengah menghadapi masalah.
Pasalnya, Provinsi Jambi kini tengah menghadapi musim hujan yang membuat debit air sungai Batanghari meluap dan terus meningkat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, banyak Tugboat pembawa tongkang batubara diketahui tidak bisa melintas di bawah Jembatan Tembesi.
Baca Juga: Tiga Perusahaan Diminta Berkomitmen Menyelesaikan Masalah Jalan Khusus Angkutan Batubara
Baca Juga: Al Haris Minta Pengusaha Tambang Batubara Bangun Jalan Dari Mulut Tambang ke Sungai
"Jalur sungai banyak kapal sudah tidak bisa melewati Jembatan Tembesi karena debit sungai naik terus" bebernya sumber, Jum'at (19/01/2024).