"Sebagian besar wilayah Jawa Tengah akan mengalami puncak musim hujan hingga Februari. Namun, puncak musim hujan ini tidak serempak, terjadi bertahap mulai November, Desember, Januari, hingga Februari," terang Dwikorita dalam Siaran Pers BMKG, pada Rabu, 29 Januari 2025.
"Hal ini membuat potensi bencana, seperti yang terjadi di Pekalongan, masih bisa terjadi. Oleh karena itu, langkah antisipasi terus kami tingkatkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Dwikorita menekankan bahwa curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat akan terjadi terutama di kawasan rawan bencana seperti Pekalongan, Batang, dan Boyolali. Pada wilayah tersebut, ancaman tanah longsor dan banjir bandang menjadi perhatian utama.
Selain itu, Kabupaten Boyolali, berada dalam kondisi kritis karena keberadaan jalur sungai di lereng Gunung Merbabu yang sangat rentan terhadap bencana hidrometeorologi.***
Artikel Terkait
Konflik Akan Berakhir, Putin : Kedaulatan Ukraina Mendekati Nol
Mahasiswa Palestina Bangga Dengan Prabowo Karena Bisa Kuliah Gratis Di Unhan
4 Fakta Menohok AS Panik Lihat AI Buatan China DeepSeek Guncang Pasar Global, Salah Satunya ‘Meroket’ dengan Modal Kecil!
Mengapa Sering Turun Hujan Saat Imlek? Ini Filosofi dan Maknanya
DeepSeek vs ChatGPT, Ini Plus Minus AI Asal China versus AS yang Bersaing Ketat di Dunia Kecerdasan Buatan
Sharaa Ambil Alih Suriah Setelah Bashar al-Assad Digulingkan