Ignasius Jonan Disebut Tolak Proyek Whoosh
Saat Whoosh ramai jadi pembicaraan, pengamat kebijakan publik dan pakar transportasi, Agus Pambagio mengungkapkan bahwa Ignasius Jonan merupakan salah satu yang menolak proyek tersebut.
“Saat itu, dua orang yang menolak (Whoosh). Satu Ignasius Jonan, dua saya. Kebetulan kami berdua membereskan kereta api,” ucap Agus Pambagio dalam podcast yang diunggah di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up pada 26 Oktober 2025 lalu.
“Dia bilang nggak setuju, saya tanya kenapa dia bilang terlalu mahal konsesinya kenapa langsung 50 tahun dan sebagainya,” imbuhnya.
Saat itu, Agus mengingatkan bahwa penolakannya pada Whoosh berisiko pemecatan dirinya sebagai Menteri Perhubungan.
Baca Juga: Dana Rp100 Juta per RT, Gebrakan Maulana yang 'Diuji Sistem'
Pemecatan Ignasius Jonan Hak Prerogatif Presiden
Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD juga pernah menyinggung tentang pemecatan Ignasius Jonan yang dilakukan oleh Jokowi.
“Whoosh ini dibuat tahun 2015 semula, Pak Jokowi baru 6 bulan jadi Presiden, semula dengan Jepang dan GtoG atau Government to Government, waktu itu angka 6,2 miliar dolar Amerika,” ucap Mahfud.
“Sudah oke antarpemerintah, tiba-tiba ada usul perubahan dari Pemerintah Indonesia, turun angkanya menjadi 5,5 miliar tapi bunganya naik jadi 2 persen dari 0,1 persen. Itu keanehan sendiri,” jelasnya.
Rencana tersebut, kata Mahfud mendapat tentangan dari Ignasius Jonan yang kemudian diberhentikan oleh Jokowi dari jabatannya sebagai Menteri Perhubungan.
Baca Juga: Prabowo Tambah Fungsi TNI Jadi Kekuatan Tanggap Bencana
“Pak Jonan tidak setuju, lalu diberhentikan. Apakah itu salah? Tidak. Itu hak prerogatif presiden, lalu ganti menteri dan jalan proyek itu,” tukasnya kala itu.