Untuk periode kedua, target penerima manfaat adalah 6 juta yang akan berlangsung dari April hingga Agustus 2025.
Kemudian sampai akhir tahun, target penerima manfaat sejumlah 15 juta orang dengan anggaran yang dimiliki Badan Gizi Nasional senilai Rp71 Triliun sebelum terkena pemotongan anggaran.
Wacana tambahan anggaran Rp100 Triliun sempat muncul ketika Presiden Prabowo memberikan instruksi baru untuk mencapai target 89 juta penerima manfaat dan BGN membutuhkan tambahan anggaran.
“Jadi Pak Presiden bertanya ke kami, kalau diajukan percepatan berada dana yang dibutuhkan? Kami jawab Rp100 Triliun,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana pada Sabtu, 25 Januari 2025 lalu usai Rampinas PIRA.
Dalam update terbaru, BGN mengalami pemotongan anggaran 0,28 persen imbas efisiensi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo.
Baca Juga: Arab Saudi Akan Mainkan Peran Penting Untuk Selamatkan Palestina
“Anggaran yang awalnya Rp71 triliun kemudian berkurang Rp200,2 miliar,” kata Dadan usai Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu, 12 Februari 2025.
Meski ada pemotongan anggaran, Dadan menyatakan jika hal tersebut tidak akan memengaruhi keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis.
Program MBG yang sudah dimulai sejak 6 Januari 2025 ini akan berjalan seperti biasa.