Selisih Bunga dan Pembengkakan Biaya
Dalam diskusi yang sama di kanal Mahfud MD Official, moderator Rizal Mustary sempat memaparkan rincian angka yang disebut mencurigakan.
Biaya proyek yang semula ditaksir sebesar 5,5 miliar dolar AS kini membengkak menjadi 7,22 miliar dolar AS atau sekitar 118 triliun rupiah.
“Hal itu menurut Pak Anthony perlu diselidiki. Ia juga menyinggung komponen bunga pinjaman, di mana versi Jepang hanya 0,1 persen per tahun, sementara China 2 persen per tahun atau 20 kali lipat lebih besar,” ujar Rizal.
Baca Juga: China Siap Lanjutkan Kerja Sama dengan Indonesia dalam Proyek Whoosh
Kondisi tersebut menimbulkan dugaan bahwa biaya tinggi bukan hanya berasal dari pembangunan fisik, melainkan juga dari faktor pembiayaan yang kurang efisien.
Seruan Pemeriksaan dan Transparansi
Menanggapi hal itu, Mahfud MD menegaskan perlunya keterlibatan KPK sebagai lembaga antirasuah di Indonesia.
Guru Besar Hukum Tata Negara itu pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera menelusuri dugaan adanya mark up tanpa harus menunggu laporan resmi.
“Saya rasa KPK perlu langsung turun tangan, tidak perlu menunggu laporan. Kalaupun perlu informasi, ya tinggal undang orang yang bersangkutan,” tegas Mahfud.
Selain itu, ia juga mempertanyakan apakah DPR memiliki akses penuh terhadap kontrak kerja sama proyek tersebut. Transparansi menjadi hal yang ia anggap krusial agar publik mendapat kejelasan.
Baca Juga: Kejar Target RI Redam Tingkat Pengangguran di 2025
Pemeriksaan Terhadap Kontraktor
Di lain pihak, Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio turut menyoroti aspek pertanggungjawaban pelaksana proyek.
Pambagio menilai langkah pertama yang bisa dilakukan KPK adalah memeriksa pihak kontraktor yang terlibat dalam konsorsium.
“Saya melihatnya, karena kontraktor yang mengerjakan, kalau KPK mau memeriksa, ya periksa kontraktornya,” ujar Pambagio dalam kesempatan yang sama.
"Kontraktornya kan berarti China dan lokal berdasarkan konsorsiumnya," tukasnya.
Artikel Terkait
Kejar Target RI Redam Tingkat Pengangguran di 2025
China Siap Lanjutkan Kerja Sama dengan Indonesia dalam Proyek Whoosh
Mengintip 4 Program Pendidikan Presiden Prabowo
Kejagung Didesak Bongkar Skandal Batubara Koto Boyo
Prabowo Ungkap Alasan di Balik Pembentukan Kementerian Haji
Begini Jawaban Purbaya soal Alokasi Uang Sitaan Korupsi untuk LPDP
BGN Curhat Tutup Ratusan Dapur SPPG, Chef Profesional Serukan Contoh Jepang
Dibalik Isu Perang Dingin Purbaya vs Luhut di Sidang Kabinet
Harvey Moeis Minta Aset Milik Istri yang Dirampas Kejagung Bisa Kembali
Eks Kapolres Ngada Divonis 19 Tahun Bui di Kasus Pelecehan 3 Anak