Senin, 22 Desember 2025

Menkeu Purabaya Wanti-wanti Gen Z Harus Pintar Kelola Keuangan

Photo Author
- Rabu, 17 September 2025 | 13:28 WIB
Menyoroti gaya pakaian serupa yang dikenakan Menkeu RI, Purbaya Yudhi Sadewa di berbagai momen berbeda. (Dok. Kemenkeu)
Menyoroti gaya pakaian serupa yang dikenakan Menkeu RI, Purbaya Yudhi Sadewa di berbagai momen berbeda. (Dok. Kemenkeu)

"Kalau kebanyakan utang dari orang-orang di kita (warga Indonesia) tidak bisa bayar, itu bisa menimbulkan krisis," tutur Purbaya.

Baca Juga: KPK Kembali Periksa Muhamad Haniv soal Dugaan Gratifikasi

Purbaya yang kala itu masih menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menuturkan, bank maupun perusahaan teknologi berbasis finansial (fintech) berlomba-lomba menawarkan berbagai produk keuangan digital yang menarik.

Promosi canggih pemikat kalangan generasi muda, termasuk Gen Z pun diyakini menggunakan bahasa dan visual yang memikat dengan berbagai diskon kredit.

"Contohnya di Amerika Serikat yang pernah terjadi (krisis) di 2008, itu sebenarnya kan karena (warganya) mengutang tapi tidak punya uang, seperti paylater," sebut Purbaya. 

Baca Juga: Gibran Digugat Rp125 Triliun, Sidang Perdata Kembali Ditunda

"Itu mulanya hutangnya dihimpun seperti kelihatan bagus, tapi kan akhirnya (keuangan warga) runtuh," sambungnya.

Pria kelahiran Bogor itu lantas mengingatkan, para generasi muda perlu waspada dalam penggunaan paylater dalam penerapan keuangan mereka.

"Mungkin pada awalnya meminjam seperti di pay later itu tidak terasa, tapi suatu saat tidak bayar. Kalau banyak (warga) ramai-ramai tidak bayar bagaimana? sistem ekonomi (negara) akan terguncang," terang Purbaya.

Baca Juga: Gubernur Bali Pastikan Tak Ada Travel Warning ke Bali Pasca Banjir Besar

"Jadi, teman-teman generasi muda harus mengerti juga bahwa pay later bagus dalam keadaan tertentu, kalau kepepet tidak masalah," tambahnya.

4. Jangan Lebih Besar Pasak daripada Tiang

Terkait pengelolaan finansial bagi Gen Z, Menkeu Purbaya menyebut kebiasaan berhutang akan membuat seseorang menjadi terlena.

"Kalau tidak perlu banget, sebaiknya tidak usah untuk flexing (pamer harta), karena Anda seperti ngutang, sama saja dipaksa berhutang dan akhirnya terlena," paparnya dalam wawancara di siniar YouTube yang sama.

Pria yang kini menjabat sebagai Menkeu RI itu lalu mengungkapkan prinsip dasar pengelolaan uang yang diterapkan olehnya hingga hari ini. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X