GEMA LANTANG -- Analis komunikasi politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKopi, Dr. Hendri Satrio atau Hensa, menilai Presiden RI Prabowo Subianto perlu lebih sering berbicara langsung melalui media massa ketimbang influencer untuk meredakan kegelisahan publik.
Menurut Hensa, media masih memegang peran penting sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Intensitas komunikasi yang kuat diyakini akan membuat pesan pemerintah lebih mudah dipahami rakyat.
Baca Juga: Presiden Prabowo Umumkan Pencabutan Tunjangan DPR
“Saya ngajuin dua lah solusinya. Jadi yang pertama, Pak Prabowo mesti berkomunikasi dengan intens kepada para jurnalis di media massa karena dengan kondisi saat ini, media massa lah yang bisa menenangkan masyarakat ya, menenangkan rakyat,” ujarnya dalam sebuah wawancara, dikutip dari AboutMalang, Minggu, 31 Agustus 2025.
Hensa menyinggung bahwa sejak era Presiden Joko Widodo hingga kini, media kerap terpinggirkan dari lingkaran kekuasaan, padahal memiliki peran strategis menjembatani pemerintah dengan rakyat.
Baca Juga: KAI Hentikan Sementara 45 KA Jarak Jauh hingga 2 September 2025
“Dan ya ini jadi pengalaman tersendiri sih. Selama ini kan memang penguasa ya dari zaman Pak Jokowi kemudian sekarang diteruskan ke Pak Prabowo, seolah-olah seperti melupakan media massa sebagai kekuatan,” tambahnya.
Ia menekankan, langkah komunikasi yang lebih terbuka dengan media menjadi kunci penting untuk meredakan ketegangan publik sekaligus menjaga legitimasi kepemimpinan nasional.
Baca Juga: NasDem Resmi Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach di DPR
Sebuah survei Indonesian Presidential Studies (IPS) UGM pada 2022 juga memperkuat pandangan tersebut. Hasilnya menunjukkan 74,4 persen publik masih lebih percaya pada media formal seperti TV, radio, dan koran, jauh lebih tinggi dibanding media sosial yang hanya meraih kepercayaan 12,7 persen.
Artikel Terkait
Ketua PBNU Gus Yahya Imbau Masyarakat Tetap Tenang di Tengah Situasi Demonstrasi
China Bikin Agenda Ekonomi Cerdas di 2035, Pamer Program 'AI Plus'
Fraksi Demokrat: Dengar Rakyat, Bantu Rakyat, Bantu Rakyat
Media Israel Soroti Tajam Aksi Demonstrasi di Indonesia
NasDem Resmi Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach di DPR
PAN Resmi Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR
Solidaritas yang Dikhianati, Kemarahan yang Meledak
KAI Hentikan Sementara 45 KA Jarak Jauh hingga 2 September 2025
Presiden Prabowo Umumkan Pencabutan Tunjangan DPR
Maulana Patroli Hingga Larut Malam Demi Keamanan Kota Jambi