Pejabat kesehatan mengatakan pertempuran di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara dan 'pengepungan' militer Israel menyebabkan rumah sakit itu ditutup.
Baca Juga: Kata Roy Suryo usai Diperiksa Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Ngaku Pilih-pilih untuk Jawab Pertanyaan Penyidik
Rumah sakit itu merupakan fasilitas medis utama di utara setelah serangan Israel tahun lalu memaksa rumah sakit Kamal Adwan dan Beit Hanoun berhenti memberikan layanan.
Militer Israel mengatakan pasukannya beroperasi melawan lokasi infrastruktur teror di Gaza utara, termasuk di daerah yang berdekatan dengan Rumah Sakit Indonesia, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Ini Daftar Korban Insiden Ledakan Amunisi di Garut
Israel telah berulang kali menargetkan rumah sakit dan menuduh Hamas aktif di dalam dan di sekitar fasilitas tersebut. Kelompok hak asasi manusia dan pakar yang didukung PBB menuduh Israel secara sistematis menghancurkan sistem perawatan kesehatan Gaza.
AP melaporkan di Gaza utara, sedikitnya 43 orang tewas dalam serangan baru itu, menurut petugas tanggap darurat dari Kementerian Kesehatan dan pertahanan sipil. Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza mengatakan 15 anak-anak dan 12 wanita termasuk di antara korban tewas.
Baca Juga: Profil Jarred Shaw, Pebasket yang Diciduk Polisi Gara-gara ‘Permen’ Narkoba
Di Gaza bagian tengah, serangan menewaskan sedikitnya 12 orang, kata rumah sakit. Satu serangan di kota Zweida menewaskan tujuh orang, termasuk dua anak-anak dan empat wanita, menurut rumah sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah.
Serangan lainnya menghantam sebuah apartemen di Deir al-Balah, menewaskan orangtua dan anak mereka, kata rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Menuduh Trump Berbohong Soal Perdamaian
Di Kota Gaza, Um Mahmoud al-Aloul berbaring di atas tubuh putrinya yang terbungkus kafan yakni Nour al-Aloul.
“Kau bawa jiwaku bersamamu. Dulu aku selalu mematikan teleponku karena terlalu sering kau menelepon.” tangisnya.