GEMALANTANG.COM, GAZA -- Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Yordania dan Mesir harus menerima lebih banyak warga Palestina dari Gaza.
Trump mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II tentang pemindahan warga Palestina keluar dari wilayah tersebut.
"Saya katakan kepadanya, saya ingin Anda menangani lebih banyak hal karena saya melihat seluruh Jalur Gaza saat ini dan keadaannya kacau, benar-benar kacau. Saya ingin dia menangani orang-orang," kata Trump dikutip Reuters.
Baca Juga: Perumda Tirta Mayang Tutup Seluruh Loket Pelayanan Pembayaran Tagihan Air
"Saya ingin Mesir menerima orang-orang itu," kata Trump kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Minggu.
"Anda berbicara tentang satu setengah juta orang, dan kita baru saja membersihkan semuanya," timpal Trump.
Mesir sebelumnya telah memperingatkan terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza ke gurun Sinai, yang menurut Sisi dapat membahayakan perjanjian damai yang ditandatangani Mesir dengan Israel pada tahun 1979.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yordania saat ini menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta pengungsi Palestina yang terdaftar.
Namun setelah 15 bulan perang, Trump menyebut Gaza sebagai lokasi pembongkaran dan ketika ditanya apakah ini merupakan saran sementara atau jangka panjang, Trump berkata bisa jadi salah satunya. seperti dilansir Reuters.
"Itu benar-benar lokasi pembongkaran, hampir semuanya dihancurkan dan orang-orang meninggal di sana, jadi saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi berbeda di mana mereka mungkin bisa hidup dengan damai untuk perubahan," sebut Trump.
Baca Juga: Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan untuk Siswa dan Guru, Apa Manfaat dan Tujuannya?
Seorang pejabat Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, bereaksi dengan curiga terhadap pernyataan tersebut, menggemakan ketakutan lama warga Palestina.