internasional

PM Sheikh Hasina Mundur Hingga Tinggalkan Bangladesh

Selasa, 6 Agustus 2024 | 08:57 WIB
Sheikh Hasina Mundur Dari Jabatan Perdana Menteri Bangladesh (Gemalantang.com/Al Jazeera/EPA-EFE)

GEMALANTANG.COM -- Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu dengan helikopter militer pada hari Senin (05/08) kemarin di tengah kerusuhan yang meluas.

Runtuhnya kekuasaan Hasina dimulai dengan satu kata 'Razakar' yang memicu amarah pengunjuk rasa hingga terjadi protes selama berminggu-minggu di seluruh negara tersebut.

Baca Juga: Demo Berdarah!!! PM Bangladesh Menyalahkan Lawan Politik Atas Kekerasan

Di Bangladesh, Razakar adalah istilah yang sangat menyinggung. Kata tersebut berarti relawan, tetapi merujuk pada mereka yang mendukung operasi militer Pakistan untuk meredakan perang pembebasan Bangladesh tahun 1971 dan dituduh melakukan kejahatan keji.

Akan tetapi, Hasina melakukan kesalahan fatal dengan melabeli mahasiswa yang memprotes reformasi kuota pekerjaan sebagai Razakar, sehingga melewati batas.

Baca Juga: Elektabilitas Haris Unggul Tapi Tren Pemilih Romi Meningkat

 “Jika cucu pejuang kemerdekaan tidak menerima manfaat [kuota], siapa lagi yang akan menerima? Cucu Razakars?” kata Hasina saat ditanya reporter dalam sebuah konferensi pers pada 14 Juli lalu, dikutip Al Jazeera, Selasa (06/08/2024).

Penggunaan istilah ini untuk melabeli siapa pun yang dianggapnya sebagai ancaman atau pembangkang selama lebih dari 15 tahun berkuasa.

Baca Juga: Ini Penyebab Awal Kerusuhan Di Bangladesh, Ribuan Orang Terluka

Komentarnya langsung memicu protes. Para mahasiswa merasa pernyataannya secara tidak adil mengabaikan upaya mereka untuk mengatasi sistem kuota yang tidak adil dalam jabatan pemerintahan, yang menyediakan sekitar 30 persen posisi untuk keturunan pejuang kemerdekaan dari gerakan pembebasan tahun 1971.

Para mahasiswa mulai berunjuk rasa dalam hitungan jam, berbaris melalui kampus Universitas Dhaka, meneriakkan slogan provokatif, “Siapakah kamu? Saya Razakar.”

Baca Juga: Semua Pihak Menunggu Respon Hizbullah Dan Iran

Selama empat hari berikutnya, lebih dari 200 orang tewas, sebagian besar adalah pelajar dan warga negara biasa, menurut laporan Al Jazeera.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB