GEMALANTANG.COM -- Ketegangan semakin menjadi-jadi antara Hizbullah di Lebanon dan Israel setelah 12 orang warga Israel tewas dalam serangan roket di wilayah Dataran Tinggi Golan belum lama ini.
Menurut laporan AFP, untuk mengantisipasi serangan balik Israel, Hizbullah dan kelompok afiliasinya mengevakuasi beberapa posisi di beberapa wilayah Lebanon dan Suriah yang dapat menjadi target.
Baca Juga: AS Berupaya Keras Redam Perang Besar Meletus
Situasi di Beirut, Lebanon juga semakin Kekhawatiran akan pembalasan Israel juga meluas ke objek-objek vital di negara tersebut, termasuk bandara internasional Beirut.
Suasana kacau tampak jelas di bandara internasional Beirut, karena banyak maskapai penerbangan membatalkan penerbangan mereka dan penumpang mengantre di mobil di luar terminal
Baca Juga: Menlu Israel Sebut Turki Akan Menyerang Negaranya
"Ada kekhawatiran bahwa bandara itu bisa menjadi sasaran. Sumber di sini memberi tahu kami bahwa sepanjang malam, ada pesawat nirawak Israel yang terbang di atas kepala." kata Zeina Khodr kepada Al Jazeera dikutip Selasa (30/07/2024).
Serangan pesawat tak berawak Israel dilaporkan menewaskan dua orang di Lebanon selatan saat konflik meningkat antara negara-negara perbatasan.
Baca Juga: Teriakkan 'Bebaskan Palestina' Menggema Di Paris
Serangan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza mengancam akan meningkat menjadi konflik regional.
Media pemerintah Lebanon mengatakan satu serangan menghantam sepeda motor di dekat perbatasan, menewaskan dua pengendara dan melukai seorang anak. Dua lainnya terluka dalam serangan terpisah di Lebanon selatan.
Baca Juga: 12 Warga Israel Tewas, Trump Menyalahkan Joe Biden Dan Kamala Harris
Randa Slim, seorang peneliti senior di Middle East Institute di Washington, DC, mengatakan Israel dan Hizbullah tidak tertarik pada perang habis-habisan karena mengantisipasi perpindahan massal penduduk mereka di sepanjang garis konflik dan karena pertempuran sudah berlangsung lama.