GEMALANTANG.COM -- Tentara Israel menyerang tenda yang melindungi wartawan di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa, Gaza tengah pada hari Senin. Setidaknya satu orang, jurnalis Haydar Ibrahim al-Msaddar, tewas sementara beberapa lainnya terluka dan menderita cedera serius.
Msaddar adalah seorang peneliti media dan spesialis urusan media, menurut pihak berwenang setempat. Menurut temannya dan sesama jurnalis Islam Bader, Msaddar mengkhususkan diri dalam studi propaganda dan opini publik.
Baca Juga: WBI Menyala-nyala Di Provinsi Jambi, Ardi Harmaini Bilang Gini
"Semua isi tenda adalah peralatan jurnalistik," kata Youssef al-Hindi, seorang petugas penyelamat yang datang ke lokasi kejadian setelah mendengar ledakan tersebut, kepada Middle East Eye.
Sambil mengangkat helm pers yang ditemukannya di tempat kejadian, Hindi mengatakan bahwa ia yakin tenda wartawan menjadi sasaran serangan secara sengaja.
Baca Juga: Joe Biden Minta Demokrat Bersatu Kalahkan Donald Trump
Khalil al-Dakran, seorang dokter di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, setuju. Ini adalah kedua kalinya sebuah tenda di halaman rumah sakit tersebut diserang, katanya.
“Ini menunjukkan berlanjutnya genosida dan pembantaian di Jalur Gaza. Itu sangat berbahaya karena rumah sakit menyediakan layanan kesehatan sementara warga menjadi sasaran.” sebut Dakran dikutip MEE, Senin (22/07/2024).
Baca Juga: Joe Biden Mundur Dari Pencalonan Presiden AS
Rumah sakit telah berulang kali menjadi sasaran militer Israel, dan rumah sakit yang masih beroperasi hanya beroperasi dengan kapasitas terbatas.
Menurut laporan Middle East Eye, rumah sakit teraebut juga kewalahan dengan jumlah korban tewas dan luka-luka serta kesulitan merawat pasien akibat pengepungan Israel di Gaza.
“Rumah sakit ini sedang mengalami kondisi yang sangat buruk, karena tidak mampu menerima banyaknya korban luka setiap harinya, terutama dengan kurangnya obat-obatan dan peralatan medis,” kata Dakran.
Baca Juga: Netanyahu : Tidak Ada Tempat Yang Tidak Dapat Di Jangkau Israel