GEMALANTANG.COM -- Konflik lintas batas antara Israel dan Hizbullah di Lebanon terus meningkat, pada Rabu (17/07/2024) dini hari waktu setempat. Pertahanan udara Israel harus bekerja keras mencegat rentetan roket ke arah Galilea barat.
Baca Juga: Israel Klaim Berhasil Membunuh dan Lukai Belasan Ribu Anggota Hamas
Menurut Ynet, Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Israel utara dan mengklaim bahwa serangan itu merupakan respons terhadap kematian tiga anak Suriah dalam serangan Israel yang ditujukan ke desa Umm al-Tut.
Berdasarkan laporan Jerusalem Post, serangan itu memicu sirene peringatan adanya serangan di Nahariya, Shlomi, Achziv, Gesher Ziv, Liman dan Sa'ar berbunyi kencang.
Baca Juga: Israel Bombardir 40 Target Di Gaza, Puluhan Nyawa Melayang
"Apa yang Anda lihat bukanlah pertunjukan cahaya. Itu adalah sistem pertahanan udara kami yang bekerja untuk melindungi warga sipil dari serangan roket dari Hizbullah. Dalam beberapa jam terakhir saja, Hizbullah telah menembakkan lebih dari 50 proyektil ke arah Israel." tulis pasukan pertahanan Israel (IDF) di media sosial X
Baca Juga: Kemenag Jambi, Tunggu Tahapan Perhelatan Anugerah Masjid Percontohan
Sebelumnya, pada Selasa malam, IDF mengonfirmasi bahwa jet tempur Israel telah menyerang gedung militer dan infrastruktur milik Hizbullah.
Jet tempur IAF juga menyerang bangunan militer Hizbullah di daerah Kfar Kila dan Aita al-Sha'ab di Lebanon selatan dan infrastruktur teroris di daerah Itatron dan Aita al-Sha'ab di Lebanon selatan.