Senin, 22 Desember 2025

Ribuan Pekerja Yunani Demo Tolak RUU 13 Jam Kerja Sehari

Photo Author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 15:50 WIB
Foto Ilustrasi - Gelombang protes muncul di negara Yunani ketika warganya menolak rencana pemerintah yang akan memberlakukan aturan 13 jam kerja dalam satu hari. (Unsplash/Mika Baumeister)
Foto Ilustrasi - Gelombang protes muncul di negara Yunani ketika warganya menolak rencana pemerintah yang akan memberlakukan aturan 13 jam kerja dalam satu hari. (Unsplash/Mika Baumeister)

Data Eurostat menunjukkan, pekerja Yunani sudah menanggung jam kerja rata-rata 39,8 jam per minggu, lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa yang tercatat 35,8 jam.

Pada tahun 2024, pemerintah juga sempat memicu kontroversi dengan kebijakan kerja enam hari dalam seminggu, meski disebut hanya berlaku sukarela pada sektor tertentu seperti pariwisata.

Menteri Ketenagakerjaan Yunani, Niki Kerameus, menjelaskan bahwa rancangan aturan 13 jam kerja hanya akan diterapkan dalam kondisi luar biasa untuk memberi fleksibilitas. 

Niki menilai, kebijakan ini dapat membantu pekerja muda yang sering harus mengambil dua pekerjaan sekaligus demi menambah penghasilan.

Baca Juga: Mengurai Rencana Penghapusan Tunggakan BPJS Kesehatan

Kendati demikian, mayoritas pekerja tetap khawatir kebijakan tersebut justru membuka celah pelanggaran ketenagakerjaan. 

“Di saat negara-negara Eropa lain bicara soal minggu kerja lebih singkat, di Yunani abad ke-21 justru bicara soal jam kerja yang makin panjang dengan gaji yang tak sebanding,” kata salah seorang warga Yunani bernama Katerina.

Bagi para pekerja, aksi kali ini bukan sekadar protes, tetapi perlawanan untuk menjaga hak-hak dasar yang mereka nilai semakin tergerus. 

“Kami bukan di sini untuk mengemis. Kami di sini untuk membela hak pekerja, terutama yang paling rentan dan tidak punya daya tawar,” tambah Katerina.

Dengan rancangan aturan yang diperkirakan akan segera disahkan bulan ini, gelombang perlawanan dari serikat pekerja dan masyarakat tampaknya masih akan terus berlanjut. 

Baca Juga: Mengurai Skandal Bansos Beras yang Menjerat Edi Suharto

Yunani kini berada di persimpangan antara pilihan meningkatkan fleksibilitas pasar kerja atau mempertahankan martabat serta kesejahteraan para pekerjanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X