GEMA LANTANG, QATAR -- Negara-negara Teluk Arab, khususnya Qatar, merupakan salah satu pusat arus migrasi kerja internasional.
Laporan World Migration Report 2024 menempatkan Qatar dalam kelompok negara dengan proporsi penduduk migran yang sangat tinggi.
Sehingga struktur pasar kerja setempat sangat terinternasionalisasi dan menuntut tata kelola layanan publik yang adaptif lintas batas.
Baca Juga: Prabowo ke Qatar dan Abu Dhabi, Teddy: Bentuk Solidaritas Indonesia
Kondisi ini memberi konteks kebijakan yang menekankan bukan hanya regulasi, tetapi juga praktik kolaborasi antar-pelaku untuk memastikan keberlanjutan perlindungan dan kesejahteraan pekerja migran, termasuk warga negara Indonesia.
Tercatat pada tahun 2019 saja, jumlah WNI di Qatar berjumlah 37.669 orang.
Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA) berperan sebagai organisasi payung yang menaungi puluhan komunitas atau kelompok masyarakat.
Sebagian besar Mahasiswa dan Pelajar di Qatar merupakan anak dari pekerja profesional Indonesia di Qatar, yang telah hidup di Qatar dalam waktu yang cukup panjang.
Baca Juga: Mengenal Dodi Sularso dari Pengusaha Sukses jadi Pengacara Handal
Permasalahan yang dihadapi adalah, sebagian besar anak-anak Indonesia justru mengalami kesulitan berbahasa Indonesia dengan lancar. Sehingga, orang tua mereka sangat mendukung program-program pengenalan identitas, budaya dan hal-hal yang dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
Kantor Atase Pertahanan Republik Indonesia (Athan RI) baru dibuka pada awal tahun 2025 lalu di Doha Qatar, yang dipimpin oleh Kolonel Arh Tengku Sony Sonatha langsung mengadakan perekrutan pasukan pengibar bendera untuk Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-80 dari anak-anak WNI di Qatar.
“Kegiatan pelatihan Paskibra bertujuan untuk menanamkan nilai kedisiplinan, keindonesiaan, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air pada generasi muda diaspora Indonesia di Qatar,” jelas Athan RI Doha Kolonel Arh Tengku Sony Sonatha dalam sebuah pernyataan, Minggu, 21 September 2025.
Baca Juga: Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Tembakau Sintetis Senilai Rp21 Miliar
Artikel Terkait
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Curhat Dengan Jusuf Kalla Di Qatar
Jenazah Ismail Haniyeh Akan Dimakamkan Di Qatar
3 Fakta Menohok Danantara: Prabowo Tak Ingin Lagi RI ‘Jual Murah’ hingga Lembaga Investasi Itu Punya Nilai Aset di Atas Qatar dan Hong Kong
Momen Prabowo Telepon Emir Qatar Usai Serangan Israel ke Doha
Prabowo ke Qatar dan Abu Dhabi, Teddy: Bentuk Solidaritas Indonesia