GEMALANTANG.COM, WASHINGTON -- Microsoft kembali mengambil langkah besar dalam restrukturisasi bisnisnya dengan memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 karyawan secara global.
Jumlah ini setara dengan sekitar 4% dari total 228.000 tenaga kerja Microsoft yang ada di seluruh dunia.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya efisiensi yang telah bergulir sejak awal 2025, di mana perusahaan sebelumnya juga memangkas 6.000 posisi pada Mei lalu.
Baca Juga: Kronologi Bintang Liverpool Diogo Jota Tewas Akibat Kecelakaan
Menurut data dari negara bagian Washington, sekitar 800 posisi yang terdampak tersebar di Redmond dan Bellevue—dua basis operasi utama Microsoft.
Meskipun Microsoft tidak secara spesifik menyebut divisi mana saja yang terdampak, sejumlah laporan menunjukkan bahwa divisi gim menjadi salah satu yang paling terpukul.
Sejumlah proyek seperti reboot Perfect Dark dan Everwild dilaporkan dibatalkan.
Baca Juga: Jawaban Santai Hasto Kristiyanto Usai Dituntut 7 Tahun Penjara
Dampak juga dirasakan oleh studio pengembang lain seperti Turn 10, yang menggarap Forza Motorsport.
Tak hanya Microsoft, studio independen seperti Romero Games juga harus memangkas staf akibat proyek mereka tak lagi didanai penerbit.
"Divisi game-nya terkena dampak PHK, meskipun bukan mayoritas unit," tulis keterangan Microsoft melalui Reuters, dikutip 4 Juli 2025.
Baca Juga: Luhut Kunjungi Jokowi dan Singgung Jasa Pemimpin Terdahulu
Di balik gelombang PHK ini, Microsoft tengah mengalihkan fokus bisnisnya ke bidang kecerdasan buatan (AI).
Artikel Terkait
DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Opsi Militer Untuk Bebaskan WNI di Myanmar
Kemenhub: KMP Tunu Pratama Jaya Alami Distress Sebelum Tenggelam
Oknum ASN yang Aniaya Kurir COD Terancam 9 Tahun Penjara
Luhut Kunjungi Jokowi dan Singgung Jasa Pemimpin Terdahulu
Kronologi Bintang Liverpool Diogo Jota Tewas Akibat Kecelakaan
Prabowo Bentuk Tim Khusus Kajian dan Regulasi Kampung Haji
Polisi Gagalkan Penyeludupan Benih Lobster Ilegal Senilai Rp 2 Miliar
Bahlil Tegur Bos PLN, Arief Rosyid: Tak Boleh Ada yang Salah
Defisit APBN 2025 Membengkak, Pemerintah Gunakan SAL Rp 85,6 Triliun
Jawaban Santai Hasto Kristiyanto Usai Dituntut 7 Tahun Penjara