GEMALANTANG.COM, JAKARTA -- Seorang warga negara Prancis yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia sejak 2007 karena kasus narkoba akan dipulangkan ke negara asalnya.
Pemindahan Serge Atlaoui itu menjadi sorotan kantor berita Internasional Agence France-Presse (AFP) yang berkantor pusat di Paris, Prancis.
AFP juga melaporkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir, Indonesia telah membebaskan setengah lusin tahanan penting, termasuk seorang ibu Filipina yang dijatuhi hukuman mati dan lima anggota terakhir dari jaringan narkoba yang disebut 'Bali Nine'.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra menandatangani kesepakatan pemindahan Serge Atlaoui, pria berusia 61 tahun yang ditangkap pada tahun 2005 di sebuah pabrik narkoba dekat Jakarta, dalam panggilan video dengan Menteri Kehakiman Prancis Gerald Darmanin.
"Saya kira ini proses yang cukup panjang, tapi di bawah pemerintahan sekarang ini negosiasinya relatif cepat," kata Yusril kepada wartawan dalam jumpa pers bersama Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone.
Kesepakatan itu mengakhiri pembicaraan selama berbulan-bulan untuk transfer warga Prancis itu, yang kemungkinan akan dipulangkan pada tanggal 4 Februari, kata Yusril kepada kantor berita tersebut.
Baca Juga: Sistem Baru PPDB yang Menghilangkan Istilah Zonasi, Ini Gantinya dan Perbedaannya
Atlaoui saat ini menderita sakit di penjara Jakarta dan menerima perawatan mingguan di rumah sakit, yang meningkatkan taruhan pemindahannya, seperti dilansir AFP.
"Jelas merupakan suatu kelegaan besar untuk akhirnya mengetahui kesepakatan yang disepakati antara Prancis dan Indonesia untuk pemindahan Serge," kata pengacara Atlaoui asal Prancis, Richard Sedillot kepada AFP.
"Beberapa hari terakhir ini sulit karena penyelesaian kesepakatan telah ditunda beberapa kali," timpalnya.
Baca Juga: Klaim Sebagai Pesawat Full Service, Bos Garuda Ungkap Alasan Mahalnya Tiket Pesawat Garuda
Nasib Atlaoui sekembalinya ke Prancis masih belum jelas. Ayah empat anak ini tetap bersikukuh tidak bersalah, dan berkeras bahwa ia sedang memasang mesin di tempat yang ia kira adalah pabrik akrilik.
Artikel Terkait
Pentagon Kerahkan Ribuan Tentara Ke Perbatasan AS-Meksiko
100 Hari Era Prabowo: Presiden RI Minta Penegak Hukum Tindak Perusahaan ‘Nakal’ hingga Target Semua Anak Indonesia Makan Bergizi
Rencana Komdigi Batasi Penggunaan Media Sosial untuk Anak Ditanggapi DPR RI: Nggak Bisa Diputuskan Seketika
Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari untuk Longsor Pekalongan, Proses Pencarian Korban Hilang Masih Berlanjut, Ada Modifikasi Cuaca yang Dilakukan
Kebakaran Hutan Di Los Angeles Meluas Hingga 9.400 Hektare
Tenaga Surya Jadi Primadona, Batubara Bakal Tersingkir Dari Uni Eropa
Klaim Sebagai Pesawat Full Service, Bos Garuda Ungkap Alasan Mahalnya Tiket Pesawat Garuda
Menilik Lagi Upaya Penurunan Tiket Transportasi untuk Mudik Lebaran 2025, AHY: akan Ada Rapat Koordinasi
Sistem Baru PPDB yang Menghilangkan Istilah Zonasi, Ini Gantinya dan Perbedaannya
3 Korban Tewas Kebakaran Glodok Berhasil Diidentifikasi, 2 Pramugari dan 1 Pegawai BUMN, Polisi Temukan Mobil Milik Pramugari